EFEK dari pandemi virus corona telah menyentuh ke seluruh lini. Sejumlah masyarakat ada yang mengalami penurunan pemasukan, bahkan ada juga yang sama sekali kehilangan pendapatan imbas Covid-19.
Tidak hanya berpengaruh terhadap perekomian, pandemi virus corona juga mengganggu harga pasar seorang pemain sepakbola. Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) jadi kubu pertama yang menyuarakan jal ini.
(Harga Mbappe bisa turun 80 persen)
Mereka menilai nilai transfer akan turun setelah pandemi ini selesai. Karena itu, demi memberi napas kepada klub-klub untuk menyeimbangkan neraca keuangan mereka, FIFA memastikan takkan membuka bursa transfer musim panas 2020 pada 1 Juli.
Kemungkinan besar, bursa transfer musim 2020-2021 bakal dibuka 1 September atau 1 Oktober 2020. Ahli ekonomi (Ekonom) asal Italia, Marco Belinazzo, pun memiliki pandangan yang sama.
BACA JUGA: Wacana 3 Bursa Transfer dalam Satu Musim Kompetisi Eropa
Virus corona dinilai Belinazzo membuat klub bakal berpikir dua kali untuk mendatangkan seorang pemain seharga 100 juta euro (Rp1,67 triliun). Sebab, saat ini saja klub-klub harus memutar otak untuk menggaji para pemain ketika sumber pemasukan mereka tak lagi sama.