BANDUNG – Perasaan kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, campur aduk jelang bulan suci ramadan. Di satu sisi fullback kanan 36 tahun itu bahagia karena bulan suci delapan hari akan tiba, namun di di sisi lain ia sedih karena wabah virus corona belum kunjung berakhir.
Sejak 24 Maret 2020, tim kepelatihan Persib Bandung memutuskan meliburkan Supardi Nasir dan kawan-kawan imbas pandemi virus corona. Para pemain diizinkan pulang ke rumah masing-masing, sembari menunggu kapan Liga 1 2020 kembali digulirkan.
Selama berada di rumah yang ada di Pekanbaru, Supardi mengaku tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, Pekanbaru merupakan salah satu yang masuk zona merah virus corona. Karena itu, demi menjaga kondisi tubuhnya, eks pemain Sriwijaya FC itu hanya bisa berlatih sendiri di rumah.
BACA JUGA: Curhat Kekasih Nick Kuipers Tak Bisa Nikmati Indonesia Akibat Virus Corona
"Sampai saat ini kita lebih banyak di rumah, karena situasi di Pekanbaru masuk zona merah, jadi agak mengkhawatirkan. Tapi di rumah tetap seperti biasa berlatih program latihan mandiri," kata Supardi mengutip dari laman resmi Persib, Kamis (16/4/2020).
Karena itu, Supardi memiliki harapan yakni pandemi ini segera berakhir. Sebab, dengan berakhirnya pandemi ini, Supardi maupun masyarakat Indonesia lainnya dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kita harapkan wabah ini Allah angkat, kita bisa menikmati waktu-waktu seperti sebelumnya, semuanya normal," lanjut pemain yang membawa Sriwijaya FC juara Liga Super Indonesia 2011-2012.
Sebelum kompetisi ditangguhkan, Persib berada di puncak klasemen Liga 1 2020 dengan koleksi sembilan angka, unggul dua poin dari Bali United di tempat kedua. Hal itu menunjukkan betapa berbahanya Persib musim ini.
(Fetra Hariandja)