Kekesalan serupa ditunjukkan salah satu klub papan atas Liga Italia, AS Roma. Pihak klub lewat unggahan di akun Twitter, mengaku tidak yakin instalasi seni itu adalah cara yang tepat guna menangkal tindakan rasisme.
“AS Roma sangat terkejut melihat sesuatu yang dimaksudkan untuk kampanye anti-rasisme di Serie A yang menampilkan lukisan tiga ekor monyet di media sosial. Kami paham operator liga hendak menangkal rasisme, tetapi kami tidak yakin ini adalah cara yang tepat,” bunyi pernyataan AS Roma.
Sementara itu, sang seniman Simone Fugazzotto berkilah penggunaan tiga ekor monyet itu sebagai media untuk mengajarkan orang lain. Menurutnya, monyet tidak ada perbedaan karena memiliki wajah yang mirip satu sama lain.
“Melalui lukisan ini saya ingin mengajarkan orang-orang kalau kita semua adalah monyet. Hewan tersebut menjadi contoh kepada semua orang kalau kita tidak ada bedanya. Kita semua mirip,” tutur Simone Fugazzotto, dikutip dari Bein Sports.
(Fetra Hariandja)