“Alfin pemain pertama yang menghampiri saya dan berkata 'saya mau dan siap ambil penalti coach'. Saya dengarnya malu dan berkata dalam hati...luar biasa mental anak ini, karena waktu saya main dulu, mohon maaf, saat tampil di final SEA Games 1997, melawan Thailand, saya salah satu pemain yang tidak berani ambil penalti,” kata Bima di akun Instagram-nya, @bimasakti230176.
"Walau dia gagal dan langsung meminta maaf ke saya, tanpa banyak bicara langsung saya peluk dia. 'Gak apa-apa Alfin, terima kasih kamu sudah berani ambil penalti'. Dan memang sebenarnya dalam sesi latihan penalti, dia bukan pilihan utama untuk menendang penalti dan setelah masuk ruang ganti, saya sampaikan ke semua pelatih, ofisial dan para pemain, bahwa saya respek, salut dan bangga dengan perjuangan, dedikasi Alfin,” lanjut Bima.
Alfin mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pada Kamis 31 Oktober 2019 malam WIB. Menurut diagnosa dokter, Alfin menderita infeksi otak. Alfin sudah dibawa pulang ke Tulehu pagi tadi melalui Bandara Halim Perdanakusuma.
(Ramdani Bur)