JAKARTA – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16, Bima Sakti, menceritakan mental baja yang dimiliki mendiang Alfin Lestaluhu. Bima bercerita Alfin adalah sosok pertama yang bersedia mengeksekusi penalti saat Timnas Indonesia U-16 harus menjalani adu tos-tosan kontra Vietnam di perebutan posisi tiga Piala AFF U-15 2019.
Saat itu setelah melalui 90 menit pertandingan, skor Indonesia dan Vietnam sama kuat 0-0. Alhasil, wasit Torpong Somsing memutuskan untuk melanjutkan laga ke adu tendangan penalti. Saat itulah, Alfin langsung menghampiri Bima.
Bocah asal Tulehu itu mengaku siap jika ditunjuk sebagai eksekutor penalti. Hal itu sontak membuat Bima kaget. Padahal dalam sesi latihan sebelumnya, Alfin bukanlah eksekutor utama Timnas Indonesia U-16. Hanya saja melihat kekuatan mental yang dimiliki Alfin, Bima pun menunjuk bocah 15 tahun itu sebagai salah satu eksekutor.
BACA JUGA: Media Asing Ikut Beritakan Kepergian Alfin Lestaluhu
Hanya saja, tembakan Alfin saat itu tidak masuk ke gawang Vietnam. Meski begitu, setelah pada akhirnya Indonesia menang 3-2 via adu penalti atas Vietnam, Bima tetap memberikan pujian luar biasa kepada pemain yang identik dengan nomor punggung dua tersebut.
“Alfin pemain pertama yang menghampiri saya dan berkata 'saya mau dan siap ambil penalti coach'. Saya dengarnya malu dan berkata dalam hati...luar biasa mental anak ini, karena waktu saya main dulu, mohon maaf, saat tampil di final SEA Games 1997, melawan Thailand, saya salah satu pemain yang tidak berani ambil penalti,” kata Bima di akun Instagram-nya, @bimasakti230176.
"Walau dia gagal dan langsung meminta maaf ke saya, tanpa banyak bicara langsung saya peluk dia. 'Gak apa-apa Alfin, terima kasih kamu sudah berani ambil penalti'. Dan memang sebenarnya dalam sesi latihan penalti, dia bukan pilihan utama untuk menendang penalti dan setelah masuk ruang ganti, saya sampaikan ke semua pelatih, ofisial dan para pemain, bahwa saya respek, salut dan bangga dengan perjuangan, dedikasi Alfin,” lanjut Bima.
Alfin mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pada Kamis 31 Oktober 2019 malam WIB. Menurut diagnosa dokter, Alfin menderita infeksi otak. Alfin sudah dibawa pulang ke Tulehu pagi tadi melalui Bandara Halim Perdanakusuma.
(Ramdani Bur)