LIVERPOOL – Pahlawan Liverpool di final Liga Champions 2004-2005, Xabi Alonso, membicarakan peluang The Reds –julukan Liverpool– mengakhiri musim 2018-2019 dengan trofi. Liverpool bisa menyempurnakan musim ini dengan trofi andaikan menang atas Tottenham Hotspur di final Liga Champions musim ini.
Alonso pun berharap Liverpool bisa mengulang pencapaian pada musim 2004-2005 saat menjadi kampiun Liga Champions. Akan tetapi, Alonso sadar bahwa dalam partai puncak semua hal bisa terjadi.
Pada laga final, semua statistik dan rekor pertemuan bisa tak berpengaruh karena itu adalah pertandingan yang spesial. Apalagi, Spurs dinilai Alonso bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan.
Motivasi Spurs untuk menjadi kampiun Liga Champions musim ini pun semakin meningkat karena itu adalah pengalaman pertama mereka tampil di partai puncak. Menang pada pengalaman pertama berlaga di final Liga Champions tentu akan jadi sejarah yang tak akan dilupakan Spurs.
BACA JUGA: Pesan Klopp untuk Fans Liverpool yang Menderita Kanker
Kendati demikian, hal itu juga bisa menjadi bumerang di hadapan Liverpool. Pasalnya, The Reds sudah delapan kali tampil di final Liga Champions yang lima di antaranya berbuah trofi. Pengalaman bisa menjadi kunci Liverpool untuk mengangkat trofi Liga Champions musim ini di Stadion Wanda Metropolitano, Spanyol, Minggu 2 Juni 2019, dini hari WIB.
“Ini seperti Groundhog Day - Saya pernah mengalaminya (final Liga Champions 2004-2005)! Akan tetapi, itu tidak akan menjadi hari yang sama, ini adalah final Liga Champions dan terutama bagi mereka (Spurs) itu akan menjadi pertandingan yang menentukan hidup mereka dan mereka akan bermain untuk itu,” ucap Alonso, seperti yang dikutip dari Liverpool Echo, Sabtu (1/6/2019).
“Anda harus bisa mempersiapkan dengan baik. Secara taktik dan individual mereka saling mengenal dengan baik, tetapi dalam permainan Anda harus mendapatkan pemahaman yang tepat tentang apa yang terjadi di lapangan dan bagaimana Anda ingin tampil,” lanjut pria berpaspor Spanyol itu.
“Kami tahu ini final dan apa pun bisa terjadi, terutama dengan kedua tim sama-sama berasal dari Inggris – mereka sudah tahu satu sama lain dengan baik. Saya pikir tahu bagaimana rasanya bermain di final akan berguna bagi kami. Saya yakin kami sedang mempersiapkan diri dengan baik. Liverpool tahu Spurs, kedua tim memiliki gagasan yang sangat baik tentang bagaimana mereka ingin bermain, dan mari lihat apa yang terjadi,” pungkasnya.
(Andika Pratama)