“Jika saya mengatakan kepada Anda bahwa saya tidak menyentuh bola dengan tangan, saya adalah pembohong,” kata Marcelo mengutip dari Sportskeeda, Rabu (2/5/2018).
Bisa dibilang, momen tersebut menjadi titik balik kebangkitan Madrid. Terbukti babak kedua baru berjalan satu menit, Madrid berbalik unggul lagi-lagi lewat aksi Benzema, usai memanfaatkan kesalahan dari kiper Bayern, Sven Ulreich.
BACA JUGA: Lampard dan Gerrard Sepakat Bayern Lebih Layak Berada di Final
Kemudian pada menit 63, Bayern mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan James Rodriguez. Skor berubah 2-2 dan bertahan hingga akhir laga. Hasil tersebut pun meloloskan Madrid ke partai puncak karena unggul agregat 4-3 atas Bayern.
(Madrid kembali lolos ke final Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pffafenbach)
Madrid pun menjadi klub kedua di era Liga Champions yang lolos ke final tiga musim beruntun. Sebelumnya, Juventus lebih dulu melakukannya setelah melaju ke final Liga Champions tiga musim berturut-turut pada 1995-1996, 1996-1997 dan 1997-1998.
(Ramdani Bur)