MADRID – Fullback Real Madrid, Marcelo Vieira, mengaku telah menyentuh bola dengan tangan saat timnya menghadapi Bayern Munich di leg II semifinal Liga Champions 2017-2018, Rabu (2/5/2018) dini hari WIB. Marcelo menilai jika ia tidak mengakui insiden tersebut, fullback berusia 29 tahun itu menilai layak disebut pembohong.
Madrid yang menang 2-1 di markas Bayern pada leg I, tidak bisa santai pada pertemuan kedua, meski pertandingan dilangsungkan di Santiago Bernabeu. Bagaimana tidak, laga baru berjalan tiga menit, gawang Madrid kawalan Keylor Navas sudah dibobol Joshua Kimmich.
Akan tetapi delapan menit berselang, Los Blancos –julukan Madrid– menyamakan kedudukan lewat sundulan Karim Benzema usai memanfaatkan umpan silang Marcelo. Setelah gol tersebut, Die Roten –julukan Bayern– lebih menguasai pertandingan.
BACA JUGA: Bayern Disebut Layak Dapat 3 Penalti saat Tandang ke Markas Madrid
Bahkan di masa injury time babak pertama, Bayern berpeluang besar mendapatkan penalti. Saat itu, Kimmich melepaskan umpan silang yang ditujukan kepada Robert Lewandowski. Akan tetapi, bola tak sampai ke tengah kotak penalti karena lebih dulu dihadang Marcelo.
(Foto: Marca)
Penghadangan itulah yang menjadi pertanyaan. Sebab banyak pihak berpendapat, Marcelo menahan bola dengan tangannya. Akan tetapi, wasit Cuneyt Cakir yang memimpin jalannya pertandingan tidak menggangap Marcelo melakukan pelanggaran. Alhasil, Madrid terbebas dari hukuman penalti.
“Jika saya mengatakan kepada Anda bahwa saya tidak menyentuh bola dengan tangan, saya adalah pembohong,” kata Marcelo mengutip dari Sportskeeda, Rabu (2/5/2018).
Bisa dibilang, momen tersebut menjadi titik balik kebangkitan Madrid. Terbukti babak kedua baru berjalan satu menit, Madrid berbalik unggul lagi-lagi lewat aksi Benzema, usai memanfaatkan kesalahan dari kiper Bayern, Sven Ulreich.
BACA JUGA: Lampard dan Gerrard Sepakat Bayern Lebih Layak Berada di Final
Kemudian pada menit 63, Bayern mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan James Rodriguez. Skor berubah 2-2 dan bertahan hingga akhir laga. Hasil tersebut pun meloloskan Madrid ke partai puncak karena unggul agregat 4-3 atas Bayern.
(Madrid kembali lolos ke final Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pffafenbach)
Madrid pun menjadi klub kedua di era Liga Champions yang lolos ke final tiga musim beruntun. Sebelumnya, Juventus lebih dulu melakukannya setelah melaju ke final Liga Champions tiga musim berturut-turut pada 1995-1996, 1996-1997 dan 1997-1998.
(Ramdani Bur)