BARCELONA – Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, memaksakan timnya tetap bermain kontra Las Palmas meski situasi politik di wilayah Catalunya sedang memanas. Bartomeu menyebut sesuai regulasi yang ditetapkan otoritas Liga Spanyol (LFP), tim yang menolak bertanding akan mendapat pengurangan enam poin.
Jika itu terjadi jelas merugikan Blaugrana –julukan Barcelona– yang dalam enam laga sebelumnya selalu meraih kemenangan, alias mengemas 18 poin. Pada Minggu 1 Oktober 2017, Barcelona dijadwalkan menjamu Las Palmas di Estadio Camp Nou.
BACA JUGA: Jika Catalunya Merdeka, Bagaimana Nasib Barcelona?
Pertandingan itu bertepatan dengan pemungutan suara referendum kemerdekaan Catalunya. Karena alasan keamanan, Bartomeu sempat meminta kepada LFP agar laga ditunda. Namun jika laga tersebut ditunda, Barcelona dan LFP jelas kerepotan mengatur waktu, mengingat padatnya jadwal pertandingan yang dimiliki Blaugrana.
Sempat ada wacana untuk membatalkan pertandingan. Namun, sanksi pengurangan poin akan menimpa Barcelona jika hal itu terjadi. Karena itu, opsi terbaik dengan menggelar pertandingan tanpa penonton.
Beruntung meski tanpa dihadiri pendukung kedua tim, Barcelona bisa menang 3-0. Ketiga gol Barcelona masing-masing dikemas Sergio Busquets dan brace (dua gol) Lionel Messi. Saat ini Barcelona memimpin klasemen dengan koleksi 21 angka, unggul lima poin dari Sevilla di posisi dua.
“Kami menyesalkan kurangnya kebebasan berekspresi yang berlangsung hari ini (minggu waktu setempat). Ketimbang membatalkan laga, kami memutuskan menggelar laga dalam kondisi tertutup (tanpa penonton),” kata Bartomeu mengutip dari Football Espana, Senin (2/10/2017).
“Kami sudah menyarankan LFP untuk menunda pertandingan. Namun, sangat tidak mungkin menggelar pertandingan di hari lain. Jika kami tidak bermain, kami akan kehilangan enam poin. Setelah berbicara bersama direksi, pemain dan pelatih, kami memutuskan untuk bermain tanpa penonton,” tutup presiden yang menggantikan posisi Sandro Rossel itu.
(Ramdani Bur)
