Wajib U-21, Regulasi Inspiratif yang Patut Dilanjutkan

Kukuh Setiawan, Jurnalis
Selasa 05 April 2016 22:07 WIB
Ilustrasi
Share :

Wajib U-21 menjadi salah satu langkah yang sangat mudah dan murah untuk dijalankan. Dibanding menambah kuota pemain asing, saya rasa regulasi ini jauh lebih penting dan berdampak positif pada masa depan sepak bola Indonesia. Menambah pemain asing hanya akan menyuburkan kantong agen pemain.

Mengamati turnamen demi turnamen, saya senang dan terhibur dengan munculnya nama-nama seperti Ryuji Utomo dan Junda Irawan (Arema Cronus), Yanto Basna (Persib Bandung), Ichsan Kurniawan (Sriwijaya FC), Yabes Ronny dkk di Bali United, serta pemain muda di tim lain.

Nama-nama di atas menghiasi partai semifinal dan final Piala Bhayangkara. Coba bayangkan, apakah mereka akan mendapat jatah bermain seperti itu jika tak ada regulasi yang mengikat? Belum tentu. Malah saya percaya jawabnya hampir tidak mungkin, karena berkaitan dengan tuntutan prestasi.

Saya malah tidak percaya Ryuji Utomo dan Junda Irawan bakal bermain di partai final lawan Persib Bandung. Ketika bek kanan Arema Cronus ada Hasim Kipuw dan Benny Wahyudi, tanpa regulasi tersebut Ryuji bakal hanya menjadi cadangan. Saya sangat yakin seperti itu.

Walau tidak bisa meniru, tapi kita bisa terinspirasi oleh revolusi sepak bola Jerman hingga mereka bisa stabil di Piala Dunia. Selama satu dasawarsa di era 2000-an, Jerman mengirimkan scout alias pemandu bakat dan pelatih ke distrik-distrik untuk mencari talenta berbakat. Tim profesional diharuskan mencantumkan pemain-pemain lokal.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya