LAMONGAN - Persela Lamongan mulai dikenal sebagai tim defensif di pramusim Indonesia Super League (ISL) 2015. Hampir di setiap laga ujicoba maupun turnamen pramusim, tim kebanggaan Kota Soto hampir selalu bermain bertahan dan mengoptimalkan serangan balik.
Namun ternyata pelatih Persela tidak akan selalu memakai strategi ultra defensif di ISL nanti. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tetap memikirkan keseimbangan antara bertahan dan menyerang dan itu akan dicoba saat menghadapi PSM Makassar, Minggu (8/3/2015).
Persela mungkin tetap akan bermain "dalam" dan tidak begitu terbuka, seperti lawan Persija lalu. "Persela tidak akan selalu defensif di tiap pertandingan. Kami tetap memperhitungkan keseimbangan antara bertahan dan menyerang," sebut Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela.
Persela selama ini terlihat bermain negatif, karena menurutnya sebagian besar pertandingan digelar di luar Lamongan. Didik menyebut wajar jika Persela bermain hati-hati dan rapat di pertahanan ketika bermain di kandang lawan. "Tapi sebenarnya Persela tak selalu begitu (bertahan)," katanya.
