Maestro yang masuk Hall of Fame sepakbola Italia pada 2011 itu, membela diri bahwa dia bukan seorang rasis dengan catatan sejarahnya kala masih melatih.
Sacchi tak pernah punya masalah dengan para pemain kulit hitam – contohnya ketika dia merekrut Frank Rijkaard, seorang Belanda berdarah Suriname ketika membesut Rossoneri.
“Yang pasti saya bukan rasis. Catatan melatih saya mendemonstrasikan bantahan itu dengan perekrutan Rijkaard. Sejarah saya sudah berbicara banyak,” lanjutnya, seperti disadur Four Four Two, Rabu (18/2/2015).
“Saya selalu melatih banyak tim dengan para pemain hebat dari setiap warna kulit. Saya juga banyak merekrut (legiun kulit hitam), entah saat di Milan atau Real Madrid. Saya hanya ingin menggarisbawahi bawha Italia kehilangan kebanggaan nasional dan identitasnya,” tuntas Sacchi.
(Randy Wirayudha)