LONDON - Di sela-sela kesibukannya mengatur strategi Chelsea saat meladeni perlawanan Galatasaray, Jose Mourinho ternyata masih menyempatkan diri memantau performa mantan anak emasnya Didier Drogba yang kali bertindak sebagai lawan di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
Drogba untuk pertama kali kembali menginjakkan kakinya di Stamford Bridge setelah memutuskan hengkang pada 2012. Meski datang sebagai lawan, penyerang 36 tahun ini tetap mendapat sambutan meriah dari fans Chelsea yang membentangkan spanduk berisi tulisan maupun foto Drogba saat dirinya memimpin skuad Cimbom –julukan Galatasaray- masuk ke lapangan.
Sayang, penampilan Drogba di laga tersebut tidak istimewa. Bomber haus gol ini benar-benar terisolasi di depan. Tak ada asupan bola matang dari rekan-rekannya. Drogba tak bisa berkutik, Galatasaray pun harus menerima kenyataan tersingkir lantaran kalah 0-2 atau agregat 1-3.
Mourinho pun mengaku kasihan dengan Drogba yang diakuinya harus bekerja ekstra keras untuk setidaknya menciptakan peluang. Drogba bahkan tak jarang harus turun ke tengah untuk menjemput bola.
“Saya pikir, hal tersulit yang dialami Drogba pada laga ini adalah, cara timnya bermain. Karena jika Anda bertugas sebagai penyerang dan tim tidak bermain di belakang (mendukung) Anda, maka Anda akan kesulitan,” ujar Mourinho memberikan pengamatannya terkait performa buruk Drogba.
“Hal ini terjadi pada seluruh striker di dunia. Dan malam ini, hal tersebut terjadi pada Didier,” sambung Mourinho sebagaimana dikutip UEFA usai laga.
(Achmad Firdaus)
