MUNICH – Untuk kedua kalinya dalam dua musim berturut-turut, Arsenal harus tersisih di fase yang sama, perdelapan final Liga Champions, dari lawan yang sama pula, Bayern Munich. Tapi setidaknya seperti musim lalu, Arsenal tak perlu tertunduk malu.
Alex Oxlade-Chamberlain menuturkan, segenap rekan setimnya sudah memberi kemampuan terbaik. Tapi dewi fortuna berkata lain. The Gunners harus tersisih via agregat 1-3, usai merampungkan leg kedua di Allianz Arena dini hari tadi dengan skor imbang 1-1.
“Kami tahu bahwa kami masih punya kesempatan ketika datang ke sini dan kami memberikan segala kemampuan kami. Berusaha keras untuk pulang dengan hasil bagus,” ujar Oxlade-Chamberlain kepada ITV, Rabu (12/2/2014).
“Para pemain memberikan perlawanan yang hebat malam ini (dini hari tadi.red) – kami bisa mengambil hikmah positif dan bangga terhadap usaha kami,” lanjut winger yang acap dijuluki The Ox tersebut.
Mengevaluasi keseluruhan laga dari sudut pandangnya sendiri, Oxlade-Chamberlain merasa Arsenal tak kekurangan peluang emas. Hanya saja, lini depan tim tak mampu memanfaatkan tiap jengkal kans dan kesempatan untuk dikonversi jadi gol.
“Mungkin kami sedikit kekurangan kualitas dengan penyelesaian akhir. Kami sering menghadirkan posisi berbahaya, kami hanya kekurangan dalam hal penyelesaian. Di sepakbola level atas, Anda harus bisa memanfaatkan itu,” sambung Oxlade-Chamberlain.
Faktor ketertinggalan dua gol kandang di leg pertama juga dirasa sudah memberatkan peluang mereka. Sebuah hasil yang harus mereka telan lantaran kekurangan daya dobrak setelah mesti bermain dengan 10 pemain di Emirates Stadium pada pertemuan pertama.
“Sebenarnya kalah 0-2 pada pertemuan pertama di kandang, memunculkan tugas berat buat kami datang ke sini. Kami bermain dengan 10 pemain di Emirates. Tapi Bayern juga selalu punya kelemahan,” imbuhnya.
“Seperti tim lain, ketika Anda mencetak gol, situasi itu akan menghadirkan tekanan. Kami tahu bahwa kami butuh sesuatu untuk merepotkan mereka dan hasil akhir tak seharusnya seperti ini,” tuntas Oxlade-Chamberlain.
(Randy Wirayudha)
