JAKARTA – Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengimbau semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana dan tetap mengedepankan kepentingan sepakbola nasional. Djohar juga menegaskan, motivasi yang dibawa untuk memperbaiki sepakbola Indonesia jangan hanya untuk merebut kekuasaan.
Pernyataan Djohar tersebut tak lain karena semakin gencarnya gerakan untuk mengkudeta PSSI kepengurusan Djohar Arifin yang baru berjalan kurang lebih 5 bulan ini oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang lahir dari Rapat Akbar 18 Desember lalu, dan diklaim dihadiri 452 anggota PSSI dari 583 seluruh anggota, meski keanggotaanya banyak yang diragukan oleh PSSI.
“Jangan perburuk keadaan, semua harus berpikir untuk kepentingan bangsa. Kita harus berusahan bagaimana agar tetap dibarisan FIFA,” ujar Djohar kepada wartawan, Kamis (29/12/2011).
“Jangan hanya ingin merebut kedudukan, lalu Merah Putih dikorbankan. PSSI punya aturan-aturan, jadi semua harus ikut aturan,” tegasnya.
Djohar menyatakan, FIFA berulang kali telah menegaskan bahwa setiap kompetisi sepakbola harus di bawah PSSI agar semua berjalan sesuai aturan dan tidak dianggap illegal. Menurutnya, hal itu malah merugikan Timnas pada akhirnya.
“Sekarang FIFA dan AFC memerintahkan semua kompetisi harus di bawah PSSI, maka kita konsentrasi bagaimana agar klub di luar kompetisi resmi bisa ikut kompetisi legal, dan bagaimana Timnas kita bisa utuh, bukan sebaliknya,” tandasnya.
 KPSI sendiri mulai bergerak untuk menjalankan mandat 452 anggota yang mengklaim anggota sah PSSI untuk mengambil alih kepengurusan lembaga sepak bola tertinggi Indonesia itu. Rabu (27/12/2011)malam, kelompok ini bahkan terang-terangan siap menjalankan roda organisasi PSSI.
 
(Windi Wicaksono)