SASSUOLO – Ketangguhan Jay Idzes di lini pertahanan Sassuolo ternyata berakar dari mentalitas baja yang ia pupuk sepanjang kariernya. Bek andalan Timnas Indonesia ini menegaskan sikap pantang menyerah adalah prinsip hidup yang membawanya bangkit dari setiap kegagalan hingga akhirnya mencapai level tertinggi di kompetisi Italia.
Jay Idzes saat ini sedang berkarier di Sassuolo, salah satu klub yang mempunyai reputasi baik di Liga Italia. Walau begitu, perjalanan Jay tidak mudah. Bek berusia 25 tahun itu harus memulai karier sepak bola dari klub yang kurang dikenal di Belanda.
Jay mengalami jatuh bangun untuk menuju Italia. Dia sempat membela Venezia hingga mengantarnya ke kasta teratas pada musim 2024-2025. Tetapi, Jay juga mengalami jatuh ketika Venezia kembali turun ke kasta kedua.
Momen-momen ini menjadi salah satu kesulitan dalam karier sepak bola Jay. Akan tetapi, Jay tidak menyerah dan terus menunjukkan performa terbaiknya. Hal ini yang membuat dirinya dilirik kemudian direkrut oleh Sassuolo.
“Tetapi di setiap profesi, tak terkecuali sepak bola, setiap orang memiliki kesulitan masing-masing. Itulah yang telah saya lihat sejauh ini, dan saya pikir itu juga berlaku untuk saya: Anda tidak boleh menyerah, Anda harus selalu terus maju, apa pun keadaannya,” kata Jay dikutip dari Sassuolo News, Kamis (25/12/2025).
“Jika Anda dapat menemukan kemauan untuk terus maju dan memiliki tekad, maka hal-hal baik pasti akan datang kepada Anda,” tambahnya.
Di Sassuolo, segalanya tak selalu berjalan mudah bagi Jay Idzes. Meski selalu menjadi andalan di jantung pertahanan Neroverdi –julukan Sassuolo, Jay kerap melakukan sejumlah kesalahan yang membuat timnya menelan kekalahan.
Hal ini tidak dijadikan beban oleh Jay Idzes. Mantan pemain Go Ahead Eagles itu menegaskan, pantang menyerah adalah kunci dari keberhasilan. Itu yang selalu dipegang teguh oleh Jay.
“Tapi yang terpenting, seperti yang sudah saya katakan, adalah jangan pernah menyerah, betapa pun sulitnya situasi Anda. Yang penting adalah terus bergerak maju. Begitulah cara saya menjalani hidup, dan pada akhirnya Anda akan melihat ke mana Anda akan sampai,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)