Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Calvin Verdonk Patah Hati, Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Harus Kandas

Andika Rachmansyah , Jurnalis-Minggu, 12 Oktober 2025 |19:36 WIB
Calvin Verdonk Patah Hati, Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Harus Kandas
Calvin Verdonk merasa patah hati karena mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 harus kandas (Foto: AFC)
A
A
A

JEDDAH – Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, merasa sangat sedih setelah mimpi ke Piala Dunia 2026 kandas begitu saja. Ia pun tak kuasa menahan tangis.

Timnas Indonesia kalah 0-1 dari Timnas Irak di laga kedua Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. 

Kekalahan tersebut sekaligus mengubur mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Tim besutan Patrick Kluivert harus puas finis sebagai juru kunci Grup B dengan koleksi nol poin setelah tanpa kemenangan di dua pertandingan.

1. Sangat Kecewa

Susunan pemain Timnas Indonesia vs Timnas Arab Saudi (Foto: AFC)

Sambil menahan tangis, Verdonk sangat kecewa karena gagal mewujudkan mimpi besar seluruh masyarakat Indonesia. Namun, ia menegaskan seluruh pemain terah berjuang maksimal untuk membawa Garuda terbang ke Piala Dunia 2026.

“Ya mimpi itu sudah berakhir, sangat menyakitkan. Saya tidak tahu kata apa yang harus dipakai, tapi kami sudah kasih segalanya,” kata Verdonk, dilansir dari laman Instagram The Haye Way, Minggu (12/10/2025).

“Tapi akhirnya tidak ada. Anda tahu kami telah memberikan segalanya, tapi tidak cukup untuk dua laga ini,” imbuh bek berusia 28 tahun itu. 

Sebelumnya, saat melawan Arab Saudi, Verdonk harus absen karena masih dalam proses pemulihan cedera. Pemain LOSC Lille itu mengaku sangat frustrasi karena hanya bisa menjadi penonton pada pertandingan pertama.

 

2. Segalanya

Calvin Verdonk menangis usai Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. (Foto: Garuda Saudi)

Sampai akhirnya Verdonk pulih dan tampil sejak menit awal saat melawan Irak. Daya juangnya di dalam lapangan bak gladiator meski gagal membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan di laga krusial tersebut.

“Ketika di lapangan saya selalu kasih segalanya. Saya kesakitan atau tidak, saya selalu ingin bermain di laga ini dan membantu tim. Waktu saya di tribune lawan Arab Saudi, saya sampai gigit tangan sendiri karena ingin bermain,” ujar Verdonk. 

“Ketika anda di bench atau di tribune, anda tidak bisa membantu tim. Kini kami melakukan segalanya buat pulih dan main buat lawan Irak. Sayangnya itu tidak cukup,” tukas eks bek NEC Nijmegen itu.  

Verdonk tak bisa menutupi betapa menyakitkannya kekalahan dari Irak. Namun, ia berharap hasil ini dapat menjadi standar baru bagi Timnas Indonesia untuk menatap kompetisi Piala Asia.

“Saya pikir ini standar yang harus kami bawa ke lapangan untuk kedepannya. Kami harus fokus ke Piala Asia nanti. Tapi ini sangat menyakitkan,” pungkasnya.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement