Agaknya, kepercayaan diri Patrick Kluivert juga menjadi bahan bakar semangat bagi Timnas Indonesia. Suporter Timnas Indonesia juga diperbolehkan untuk hadir langsung di King Abdullah Sports City meskipun kabarnya hanya diperbolehkan sebanyak 8% dari kapasitas 62 ribu penonton di stadion megah itu.
Belum lagi dukungan serta doa yang akan dikirimkan dari Tanah Air. Ajakan untuk menonton bareng atau nobar sudah menggema di seluruh negeri kendati waktu pertandingan akan berlangsung tengah malam (pukul 00.15 WIB).
Dengan begitu, faktor non-teknis minimnya dukungan langsung dari suporter tidak bisa menjadi alasan bagi Timnas Indonesia untuk menyerah. Misi mewujudkan mimpi di Arab Saudi harus tetap terjaga. Para pemain harus bisa mencari cara untuk mengatasi tantangan berat ini.
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, meyakinkan suporter untuk tidak khawatir dengan tekad para pemain. Bek Sassuolo itu menegaskan, dua pertandingan mendatang adalah momentum bagi Skuad Garuda untuk membayar tuntas kesetiaan, dukungan, serta keringat yang selama ini diberikan oleh Garuda Fans -sebutan suporter Timnas Indonesia.
“Dan ini adalah kesempatan untuk membayar dukungan suporter. Kami sekarang berada dalam kesempatan ini untuk, ya, untuk benar-benar melakukan sesuatu yang istimewa bagi negara kami. Jadi, Anda dapat yakin bahwa kami akan memberikan segalanya besok,” ujar Jay Idzes dalam konferensi pers menjelang laga melawan Arab Saudi.
Setelah pertandingan melawan Arab Saudi, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Irak pada Minggu 12 Oktober 2025 pukul 02.30 WIB. Dua pertandingan tersebut akan menjadi momentum bagi Skuad Garuda untuk mengubah mimpi bermain di Piala Dunia menjadi realita.
Dua kemenangan harus diraih oleh Timnas Indonesia jika ingin mulus melangkahkan kaki ke Piala Dunia 2026. Sebab diketahui, hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke turnamen tersebut. Putaran empat kualifikasi memang bukan pintu terakhir untuk bermain di turnamen yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada 2026 itu.
Timnas Indonesia masih bisa menjadi runner-up untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Juara kedua grup akan diadu untuk mewakili Asia di babak play-off antarbenua. Namun, menjadi runner-up bukanlah jawaban tepat terhadap manifestasi mimpi yang sudah dibangun selama ini.
(Djanti Virantika)