JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-20, Frank van Kempen, menyoroti regulasi pemain U-23 di Super League 2025-2026. Dia pun kritik aturan soal jumlah pemain asing di ajang tersebut.
Van Kempen tegaskan lebih suka aturan jumlah pemain asing yang dibatasi. Menurutnya, pemain U-23 di Super League 2025-2026 tak seharusnya dibatasi.
Sebagaimana diketahui, I League selaku operator kompetisi telah memutuskan regulasi untuk Super League musim depan. Untuk legiun asing, tiap klub diperbolehkan merekrut 11 pemain asing dengan aturan delapan pemain yang bermain di lapangan.
Selain itu, aturan pemain U-23 juga masih sama seperti musim lalu. Setiap klub harus mendaftarkan lima pemain U-23 dan wajib memainkan satu pemain dengan minimal selama 45 menit dalam setiap laga Super League 2025-2026.
Van Kempen pun menyoroti regulasi yang dibuat I League. Jika disuruh memilih, juru taktik asal Belanda itu lebih suka kalau jumlah pemain asing dibatasi karena akan memberi dampak positif untuk pemain lokal khususnya yang masih muda.
“Secara pribadi, saya lebih suka jika jumlah pemain asing dibatasi. Itu akan membantu perkembangan pemain muda Indonesia,” kata van Kempen, dilansir dari Voetbal Zone, Selasa (21/7/2025).
Van Kempen berpendapat seperti itu bukan tanpa alasan. Sebab, dia menyampaikan bahwa staf kepelatihan Timnas Indonesia saat ini tengah merancang sistem pengembangan pemain muda secara terpadu.
“Kami sedang merancang visi agar semua tim nasional kelompok umur memiliki sistem pengembangan yang seragam,” terang van Kempen.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga telah telah bersurat kepada I League untuk mengurangi jumlah pemain asing. Erick ingin jumlah pemain asing hanya tujuh karena menilai delapan terlalu banyak.
"Saya hari ini sudah mengirimkan surat ke PT LIB, di mana kami PSSI sudah rapat dan mungkin minggu depan LIB (I-League) akan bertemu kami bahwa kami melihat untuk delapan pemain dalam satu game itu terlalu banyak,” ucap Erick kepada wartawan termasuk Okezone, Rabu (16/7/2025).
“Jadi kita memutuskan itu tujuh. Jadi tujuh ditambah pemain U-23 yang tetap harus dimainkan minimal 45 menit, sisanya tentu diisi pemain nasional,” tukasnya.
(Djanti Virantika)