Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gegap Gempita Piala Presiden 2025: Merakyat, Mendunia, Bersejarah!

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis-Selasa, 15 Juli 2025 |18:02 WIB
Gegap Gempita Piala Presiden 2025: Merakyat, Mendunia, Bersejarah!
Gelaran Piala Presiden 2025 berlangsung meriah hingga mendunia (Foto: Piala Presiden 2025)
A
A
A

Padahal sebelum cedera menimpanya, Ole baru saja unjuk kualitas sebagai penyerang dengan mencetak gol pada menit kesembilan. Paulinho mendapatkan kritikan keras dari netizen dengan tekel kerasnya.

Keesokan harinya, Paulinho berinisiatif untuk menemui tim Oxford United untuk menyampaikan permohonan maaf. Ia mengaku tidak bisa tidur setelah melakukan tekel kepada Ole dan menyesal.

"Jadi, beritahu mereka bahwa dia (Paulinho) merasa tidak enak dan minta maaf dan mungkin suatu hari mereka dapat berbicara di media sosial," ucap sang penerjemah Paulinho.

Sementara itu, Marcos Santos mengatakan juga sudah menyampaikan permohonan maaf ke Oxford dengan adanya tekel tersebut. Menurutnya, hubungan pemainnya dan Ole Romeny saat ini cukup baik.

"Itu bagian dari pertandingan. Paulinho masuk ke lapangan dalam kondisi siap, tapi kejadian itu terjadi. Saya sudah minta maaf, Paulinho juga minta maaf," kata Marcos Santos.

"Paulinho dan Romeny sudah saling menghormati dan menyelesaikannya secara sportif," tambahnya.

Piala Presiden 2025 memberikan gambaran rasa saling menghormati dan saling memaafkan antar pemain setelah berduel di lapangan. Sepakbola adalah olahraga yang identik dengan benturan fisik antara pemain yang bisa menimbulkan banyak risiko.

5. Komitmen Transparansi

PSSI sosialisasikan Piala Presiden 2025 ke masyarakat Indonesia. (Foto: PSSI

Piala Presiden dalam beberapa edisi terakhir terus mengedepankan semangat transparansi. Hal tersebut untuk memberikan kepercayaan dan menjaga marwah dari Piala Presiden.

Untuk itu, lembaga auditor terkemuka, Price Waterhouse Coopers (PWC) turut dilibatkan. Kerja sama itu sebagai langkah krusial dalam membangun kepercayaan publik dari segi finansial turnamen.

"Kami tetap diaudit oleh PWC. Ini kan turnamen yang memberi contoh, tidak memakai uang negara, diawasi PWC dan tidak boleh ada pengaturan skor dan sebagainya. Jadi, saya pikir tradisi itu harus ditingkatkan," tutup Ara.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement