Gerald Vanenburg Ungkap Penyebab Rafael Struick dan Marselino Ferdinan Tidak Masuk Skuad Timnas Indonesia U-23
JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, bicara penyebab Rafael Struick dan Marselino Ferdinan tidak masuk dalam skuad asuhannya. Ia mengaku sudah punya pilihan sendiri.
Beredar kabar Struick dan Marselino akan masuk dalam skuad Timnas Indonesia U-23 dalam mengarungi Piala AFF U-23 2025. Apalagi, keduanya sedang berada di Indonesia.
1. Tepis Rumor
Struick selangkah lagi gabung dengan Dewa United. Sementara Marselino sedang memperkuat Oxford United di ajang Piala Presiden 2025.
Namun, Vanenburg menepis rumor tersebut. Ia menyatakan kalau Struick dan Marselino adalah pemain senior dan tidak masuk dalam skuad Garuda Muda.
“Tidak, mereka (Struick dan Marselino) tidak disini. Mereka di tim senior,” terang Vanenburg dalam konferensi pers jelang Piala AFF U-23 2025 di Jakarta, Senin (14/7/2025).
“Kami sudah punya nama-nama sendiri, jadi mereka tidak bersama kami. Apalagi timnas senior mainnya di waktu yang sama kurang lebih, jadi mereka tidak bermain bersama kami,” sambung pria asal Belanda itu.
Ya, Timnas Indonesia U-23 telah mengumumkan skuad final sebanyak 23 pemain untuk Piala AFF U-23 2025. Kenyataannya, dalam daftar tersebut tidak ada Struick dan Marselino.
2. Senang dengan Skuadnya
Vanenburg mengungkapkan Struick dan Marselino diproyeksikan ke Timnas Indonesia yang sedang berjuang merebut tiket Piala Dunia 2026. Ia sama sekali tidak masalah kedua pemain itu tidak masuk skuadnya meski secara usia masih sah bergabung dengan Timnas Indonesia U-23.
Eks PSV Eindhoven itu sangat senang dengan skuad yang dimilikinya saat ini. Vanenburg bertekad membawa Timnas Indonesia U-23 meraih hasil terbaik di Piala AFF U-23 2025.
“Saya kira yang terpenting adalah di tim nasional harus lolos ke Piala Dunia. Saya sudah senang dengan pemain yang saya punya saat ini,” aku Vanenburg.
“Kami punya banyak pemain muda, yang tentu masih harus berkembang. tapi saya senang dengan kualitasnya,” ujar pria yang juga anggota staf kepelatihan Patrick Kluivert itu.
(Wikanto Arungbudoyo)
