JAKARTA - Pemerhati sepakbola Rio Chaniado turut menyoroti pro dan kontra pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert. Menurutnya kedua hal itu sangat wajar terjadi.
Kluivert kini di kontak menjadi pelatih Timnas Indonesia dengan durasi dua tahun. Dalam kontraknya pun ada opsi perpanjangan.
Rio mengatakan, memutuskan apakah langkah PSSI dalam melakukan pergantian benar atau salah terlalu dini karena sepakbola pada akhirnya dinilai dari hasil di lapangan, bukan semata opini di media sosial. Menurutnya, pergantian pelatih ini perlu ditinjau secara objektif.
"Fakta pertama adalah posisi timnas di peringkat ketiga klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia. Dua peringkat teratas lolos otomatis, sementara peringkat ketiga dan keempat harus melewati babak tambahan. Fakta kedua adalah konflik internal antara Shin dengan beberapa pemain kunci seperti Elkan Baggott dan Stefano Lilipaly," kata Rio dalam keterangannya.
"Komunikasi juga menjadi masalah besar selama era Shin. Pelatih asal Korea ini harus menggunakan penerjemah karena kendala bahasa, meski pun kontrak barunya mewajibkan dia mempelajari bahasa Inggris. Kurangnya komunikasi langsung ini memperburuk dinamika internal, terutama saat banyak pemain baru bergabung," sambungnya.
Menurutnya, ada beberapa keputusan kontroversial Shin, seperti mencoret Eliano Reijnders, mencadangkan Thom Haye, hingga Mees Hilgers yang hanya bermain satu babak sebelum ditarik keluar. Ia menilai kondisi itu menimbulkan isu disharmoni di ruang ganti, yang menjadi salah satu alasan di balik pergantian pelatih.