MASYARAKAT Indonesia heboh bercampur nada sarkasme saat membagikan statistik Muhammad Tahir (PSBS Biak) dan Thom Haye (Almere City) di awal musim 2024-2025. Akun TikTok @agus.rismawan memasang muka kaget ketika tahu jumlah assist Muhammad Tahir jauh lebih banyak ketimbang Thom Haye.
“99 panggilan tak terjawab dari STY,” tulis @agus.rismawan di caption unggahannya, seakan-seakan Shin Tae-yong telah menghubungi Muhammad Tahir untuk memperkuat Timnas Indonesia.
(Masyarakat Indonesia heboh lihat statistik Thom Haye dan Muhammad Tahir. (Foto: TikTok/@agus.rismawan)
Di Liga 1 2024-2025, Muhammad Tahir telah mencetak tiga assist dari enam pertandingan bersama PSBS Biak. Ia mencetak assist pertamanya saat PSBS Biak menang 3-1 atas Persija Jakarta di pekan keempat Liga 1 2024-2025, Kamis 12 September 2024.
Selain itu, gelandang 30 tahun ini juga mencetak dua assist saat PSBS Biak menang 3-2 atas Semen Padang di pekan kedelapan Liga 1 2024-2025, Jumat 18 Oktober 2024. Bagaimana dengan Thom Haye?
Dari lima pertandingan Eredivisie 2024-2025 bersama Almere City, Thom Haye belum mencetak gol maupun assist. Kesimpulannya, Liga 1 jelas tak bisa dibandingkan dengan Eredivisie.
Liga Indonesia saat ini hanya menempati peringkat 27 dari 47 negara Asia. Sementara itu, Eredivisie menempati peringkat enam dari 55 negara UEFA.
Bisa dibilang hanya masalah waktu bagi Thom Haye membuka rekening gol maupun assist-nya bersama Almere City. Sebab, Thom Haye yang berstatus pemain baru pelan-pelan sudah menemukan ritme permainannya.
(Thom Haye pelan-pelan mulai menyatu dengan Almere City)
Lantas, kenapa tiba-toba muncul perbandingan antara Muhammad Tahir dan Thom Haye? Hal ini merujuk kepada ucapan Muhammad Tahir yang pernah meremehkan para pemain keturunan dalam podcast bersama pengamat sepakbola Tanah Air, Akmal Marhali.
"Sekarang terlalu banyak naturalisasi (di skuad Timnas Indonesia). Kasihan kita mengadakan kompetisi di dalam negeri, gunanya buat apa?" kata Muhammad Tahir, Okezone mengutip dari YouTube Bicara Bola medio April 2024.
“Kami cuma kalah dari mereka (pemain naturalisasi) mainnya di luar negeri, sedangkan kami di dalam negeri. Kalah itu saja. Kalau kualitas, kami 11-12 dengan mereka. Coba saja PSSI kalau mau bikin, uji coba antara pemain lokal dan naturalisasi. Saya rasa kami bisa menang,” tutup Muhammad Tahir.
(Ramdani Bur)