Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengatakan paling terpenting pemain yang akan dinaturalisasi punya darah atau silsilah keturunan Indonesia. Itu sebagai syarat yang diberikan oleh FIFA dalam proses naturalisasi dan harus dipatuhi.
"Jadi, harus punya darah Indonesia yang mana merupakan persyaratan FIFA. Kami tidak mau tak punya darah Indonesia seperti pernah kejadian," sambung Zainudin Amali.
"(Kondisi itu) kemudian proses naturalisasi menjadi menunggu lima tahun. Jadi, kami patuh dalam aturan FIFA dan pemerintah tidak sembarangan," imbuhnya.
(Rivan Nasri Rachman)