PENGAMAT sepakbola Tanah Air, Tommy Welly, mengkritisi netizen yang kerap memuji setinggi langit pemain naturalisasi di Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong. Bung Towel –sapaan akrab Tommy Welly– meminta netizen untuk tidak membeda-bedakan mana pemain lokal dan mana pemain naturalisasi.
Sejak 2010, Timnas Indonesia rutin diperkuat pemain naturalisasi. Awalnya, pemain-pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia adalah pesepakbola asing di Liga Indonesia yang memenuhi syarat mendapatkan paspor Indonesia.
(Jordi Amat, salah satu pemain naturalisasi yang kini perkuat Timnas Indonesia. (Foto: PSSI)
Setelah itu atau semenjak Shin Tae-yong datang pada akhir 2019, ada sedikit pergeseran pemain yang dinaturalisasi. Shin Tae-yong meminta kepada PSSI untuk menaturalisasi pemain-pemain berdarah Indonesia yang bermain di kompetisi Eropa.
Alhasil, sejumlah pemain keturunan berhasil dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Sebut saja Jordi Amat, Shayne Pattynama Sandy Walsh, Rafael Struick dan Ivar Jenner.
Kemudian ada juga empat pemain yang sedang mengantre proses menjadi WNI. Mereka ialah Justin Hubner, Jay Idzes, Nathan Tjoe dan Ragnar Oratmangoen.
Dalam perjalanannya, pemain-pemain naturalisasi di atas mendapat eksposur dari media-media lokal Tanah Air. Para pencinta sepakbola Tanah Air juga mengikuti akun media sosial para pemain di atas, sehingga tak jarang pujian mereka layangkan. Tak jarang sekalipun pemain naturalisasi bermain buruk, sejumlah netizen Tanah Air seperti enggan melemparkan kritikan.