“Saya pikir di tim sangat baik. Chemistry kami sangat baik, tidak ada masalah,” kata Amar Brkic, dikutip dari situs resmi PSSI, Selasa (7/11/2023).
“Untuk pertandingan melawan Ekuador, saya pikir pertahanan dan chemistry kami bisa menghadapi segalanya,” sambungnya.
Sebelumnya, Amar Brkic menuturkan bagaimana rintangan yang harus dilaluinya dalam adaptasi cuaca di Tanah Air. Maklum, pemain berusia 16 tahun ini lahir dan tumbuh kembang di Jerman yang kita tahu memiliki cuaca yang jauh berbeda dengan di Indonesia.
“Latihan pertama di Jakarta sangat sulit buat saya. Setelah latihan, kepala sakit sedikit-sedikit, tapi kondisi cuaca di Surabaya, sedikit lebih panas. Saya dan tim terus berusaha untuk lebih baik,” tutur Amar Brkic.
Setelah melawan Ekuador, pasukan Bima Sakti akan melanjutkan perjuangannya melawan Panama pada Senin (13/11/2023). Kemudian skuad Garuda Asia akan berjuang terakhir di penyisihan grup dengan melawan Maroko pada Kamis (16/11/2023).
Tentunya diharapkan skuad Garuda Asia bisa lolos fase grup sehingga melaju ke babak 16 besar. Syarat untuk bisa melangkah kesana, Timnas Indonesia U-17 menjadi juara atau runner up grup, atau menjadi satu dari empat tim peringkat tiga terbaik.
(Rivan Nasri Rachman)