 
                KISAH pilu bintang Chelsea NGolo Kante, hampir ditembak lututnya hingga ditinggal sahabat, menarik untuk dibahas. Gelandang 31 tahun berpaspor Prancis itu memiliki kisah yang inspiratif sekaligus memilukan selama hidupnya dalam menggeluti olahraga sepakbola.
Lantas, seperti apa kisah kehidupan NGolo Kante? Ya, pria yang memiliki darah Afrika itu lahir pada 29 Maret 1991 di Paris, Prancis. NGolo Kante adalah anak sulung dari pasangan Tuan Late dan Nyonya Kante. Orang tua NGolo Kante itu merupakan imigran dari Mali, Afrika yang mencari sumber kehidupan di Benua Eropa pada tahun 1980-an.

Belum sampai menginjak masa dewasa, NGolo Kante lebih dulu ditinggal sang ayah tercinta sejak masih berusia 11 tahun. Usai ayahnya meninggal dunia, pemain 31 tahun itu hanya tinggal bersama ibunya.
Selama masa usia belasan tahunnya itu, NGolo Kante mau tidak mau harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan, setiap hari harinya NGolo Kante pernah menjadi pemulung sampah demi berusaha meringankan beban keluarganya.
Serasa tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya jika hanya mengandalkan hasil dari memulung sampah, NGolo Kante pun mencoba peruntungannya untuk menjadi pesepakbola profesional yang mana jadi cita-citanya. Kariernya bermula saat bergabung ke klub Boulogne B pada 2010.
Kemudian, NGolo Kante menjadi bagian dari skuad utama klub divisi keempat Liga Prancis yakni US Boulogne pada 2012. Lalu pada 2013, ia bergabung dengan klub SM Caen dan debut di Liga Prancis pada 2014.
Setelah dua tahun membela SM Caen, NGolo Kante bergabung ke klub Inggris yakni Leicester City pada 2015 seharga 9 juta euro (Rp148 miliar). Selama di sana, NGolo Kante tampil spektakuler bahkan sukses membawa Leicester City menjuarai Liga Inggris di musim 2015-2016.
Bersinar di Leicester City, NGolo Kante kemudian pindah ke Chelsea pada Juli 2016 silam. Pada musim perdananya bersama The Blues, NGolo Kante tampil meyakinkan dan langsung membantu Chelsea menjadi juara Liga Inggris 2016-2017.