Bicara pada pemain, pemain sepakbola asia cenderung memiliki fisik yang kalah dari pemain sepakbola dari benua lain. Bukan terkait tinggi badan maupun ukuran tubuh.
Fisik pemain sepakbola Asia kalah berkaitan dengan mampu tidaknya pemain Asia tampil penuh dan dengan performa maksimal dalam 90 menit permainan.
Dalam sebuah studi disebutkan bahwa pasokan makro dan mikro nutrien pada 1000 hari pertama umur seseorang dapat membentuk perkembangan fisik dan mental seseorang. Dalam studi itu juga menyebutkan bahwa ⅔ anak yang terlahir kerdil dan memiliki gizi buruk tinggal di Asia.
Perkembangan sepakbola Asia juga semakin tertinggal karena minimnya investasi untuk sepakbola Asia. Pebisnis kaya raya yang ada di Asia justru berinvestasi untuk klub-klub yang ada di Eropa.
Sebut saja Nasser Al Khelaifi yang berinvestasi di PSG, Sheikh Mansour di Manchester City, Suning Group di Inter Milan dan sebagainya. Padahal bisa saja sepak bola Asia memiliki nasib yang berbeda jika para investor kaya di Asia memilih berinvestasi untuk pengembangan sepakbola di Asia.
(Reinaldy Darius)