Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kronologi Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Versi Abel Camara: 7 Korban Tewas Imbas Tembakan Gas Air Mata

Maulana Yusuf , Jurnalis-Senin, 03 Oktober 2022 |02:32 WIB
Kronologi Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Versi Abel Camara: 7 Korban Tewas Imbas Tembakan Gas Air Mata
Abel Camara ungkap kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan (Foto: Instagram/@aremafcofficial)
A
A
A

KRONOLOGI tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur versi Abel Camara akan diulas dalam artikel ini. Penyerang asing Arema FC, Abel Camara mengaku melihat langsung korban tewas di depan mata kepalanya sendiri, setelah insiden penembakan gas air mata.

Ia menyatakan melihat sedikitnya 7 korban tewas, yang tertembak gas air mata tepat di depannya. Abel Camara pun menggambarkan kronologi mencekam di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023.

Abel Camara

Abel Camara yang mencetak dua gol bagi Arema FC di laga itu, awalnya hanya menyoroti rivalitas timnya dengan Persebaya, yang dinilai menjadi musuh abadi. Namun, bomber asal Portugal itu juga membeberkan situasi dari sudut pandangnya.

“Ini adalah derby dengan pertandingan lebih dari tiga poin saja. Mereka bilang ini adalah permainan hidup dan mati, bahwa kita bisa kalah di setiap pertandingan kecuali yang ini," ujar Abel Camara, dilansir dari Mais Futebol, Senin (3/10/2022).

“Ada ketegangan di dalam stadion. Setelah kami kalah, kami pergi untuk meminta maaf kepada para penggemar. Mereka mulai memanjat pagar. Kami pergi ke ruang ganti," kata Abel Camara.

Kemudian, Abel Camara menjelaskan beberapa jam berikutnya ia melihat ada suporter yang terkena tembakan gas air mata. Sedikitnya ada 7 orang yang meninggal tergeletak di hadapan mata kepalanya. Setelah itu, Abel dan kolega sempat tertahan di stadion dan pada akhirnya bisa melepaskan diri.

“Sejak saat itu kami mulai mendengar tembakan, mendorong. Kami melihat orang-orang yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami. Ada sekitar tujuh atau delapan orang tewas," tutur Abel Camara.

Abel Camara pun menambahkan, bagaimana ia dan timnya menunggu hingga empat jam, sebelum akhirnya bisa keluar dari Stadion Kanjuruhan. Namun, ia mengakui situasi di sekitar stadion memang tidak kondusif dan mencekam.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement