“Seorang pelatih harus tampil percaya diri dengan dukungan publik, media dan para pemain, tetapi dia (Shin Tae-yong) harus melakukannya di bawah papan yang goyah,” sabun pelatih 52 tahun tersebut.
(Shiin Tae-yong saat menangani Timnas Korea Selatan)
Kim Pan-gon menjadikan keberhasilan Korea Selatan mengirim Jerman ke dasar klasemen Grup F Piala Dunia 2018 sebagai pertimbangan mempertahankan Shin Tae-yong. Namun, keinginan Kim Pan-gon mempertahankan Shin Tae-yong tidak mendapat dukungan dari para petinggi KFA.
“Mengalahkan Jerman adalah sesuatu yang patut jadi pertimbangan. Dia (Shin Tae-yong adalah seorang pemimpin yang bisa melakukan hal besar di masa depan,” lanjut Kim Pan-gon.
Alhasil, ketika kontraknya berakhir pada 31 Juli 2018, Shin Tae-yong meninggalkan jabatan pelatih Timnas Korea Selatan. Kemudian, posisi juru taktik Timnas Korea Selatan dipegang pelatih asal Portugal, Paulo Bento, dan bertahan hingga kini.
Sementara itu, Shin Tae-yong menjadi pelatih Timnas Indonesia per 29 Desember 2019. Selang dua tahun, Kim Pan-gon meninggalkan KFA dan menjadi pelatih Timnas Malaysia.
(Ramdani Bur)