DUBLIN – Pelatih Timnas Portugal Fernando Santo sudah cukup puas dengan hasil imbang yang didapat Cristiano Ronaldo dan kolega saat melawan Irlandia pada lanjutan Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2021. Namun, sejumlah fans malah memaki pernyataan sang juruk taktik.
Timnas Portugal melanjutkan kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa dengan bertandang ke markas Irlandia, Aviva Stadium, Dublin, Juma t(12/11/2021) dini hari WIB. Selecao Das Quinas—julukan Timnas Portugal—tak bisa berbuat banyak dalam laga itu.

Portuga hampir kesulitan sepanjang pertandingan untuk menciptakan peluang. Bahkan bek tengah senior Pepe harus meninggalkan lapangan lebih dulu karena mendapat kartu merah pada menit ke-81.
Secara stattistik keduanya sama-sama mencatatkan 12 tembakan tepat sasaran. Penguasaan bola pun tak berbeda jauh, Portugal menguasai 51 persen, sedangkan kubu tuan rumah menguasai 49 persen.
Dengan hasil ini, Portugal hanya butuh hasil imbang kontra Serbia jika ingin terbang ke Qatar. Portugal mengoleksi poin yang sama dengan Serbia di papan atas klasemen sementara Grup A dengan jumlah 17 poin.
Setelah pertandingan melawan Irlandia, Santos memberikan komentar seakan sudah senang dengan hasil imbang. Namun pernyataannya memicu kekesalan pendukung Timnas Portugal.
“Tentu saja, dalam hal kualifikasi, menang 5-0 dan hasil imbang pun sama saja. Tentu saya lebih suka menang 5-0, tetapi hasilnya positif. Serbia harus menang di stadion kami jika ingin meraih kemenangan,” kata Santos dilansir Stadium Astro, Sabtu (12/11/2021).
Ucapannya pun mengundang hujatan dari pendukung Portugal di media sosial. Netizen dari berbagai penjuru dunia sepakat bahwa Santos merupakan pelatih bermental cepat puas yang tidak bisa memaksimalkan pemain-pemain bintang yang dimilikinya.
“Fernando Santos memiliki generasi emas, tetapi bermain seperti Burnley,” kata salah satu pendukung Portugal, Merino Peixoto melalui Twitter pribadinya.

Tak sampai di situ, kritikan terhadap Santos pun terus berdatangan. Beberapa menyebut bahwa pelatih tersebut tidak dipecat karena memenangi Piala Eropa 2016 bermodalkan keberuntungan.
“Keamanan pekerjaan Santos dengan Portugal sangat tidak nyata. Mereka (petinggi federasi sepak bola Portugal) memberi orang ini kunci menuju generasi emas, dan menolak memecatnya. Mereka tertipu dengan gelar Piala Eropa 2016 yang didapat melalui keberuntungan,” tambah salah seorang pendukung Portugal, Makkari Stan melalui Twitter-nya.
(Rachmat Fahzry)