MEDIA asal Inggris, Manchester Evening News, menulis bahwa kehadiran Cristiano Ronaldo justru menimbulkan masalah baru bagi Manchester City. Kok bisa?
Di bursa transfer musim panas 2021, Manchester City ditinggal Sergio Aguero yang hengkang ke Barcelona. Kepergian Aguero coba ditutupi Manchester City dengan berupaya mendatangkan penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane.

(Manchester City gagal mendatangkan Harry Kane)
Harry Kane diincar karena tak hanya jago mencetak gol, namun juga pintar membangun serangan maupun melesakkan assist. Terbukti musim lalu selain menjadi top skor, Harry Kane juga keluar sebagai top assist di Liga Inggris dengan koleksi 14 umpan.
Gaya permainan Harry Kane itu dinilai cocok dengan pola arahan pelatih Manchester City, Josep Guardiola. Sayangnya, Harry Kane gagal didaratkan.
Dua tawaran Manchester City senilai 122 dan 150 juta euro ditolak manajemen The Lilywhites -julukan Tottenham. Padahal, Harry Kane terang-terangan ingin meninggalkan Tottenham Hotspur untuk gabung Manchester City.
Seiring kegagalan mendatangkan Harry Kane, Manchester City langsung mencari alternatif. Cristiano Ronaldo pun diburu, namun memiliki gaya permainan yang berbeda dengan Harry Kane.
BACA JUGA: Yakin Gabung Man City, Cristiano Ronaldo Pamit ke Rekan Setimnya di Juventus
“Kane diincar tak hanya karena ketangkasannya di kotak enam yard, tetapi juga visinya, umpannya dan kemampuannya dalam membangun serangan. Ia adalah pemain tim dan pada akhirnya itulah yang diinginkan Guardiola,” tulis Manchester Evening News.
“Ronaldo memiliki tipe yang berbeda dengan Harry Kane. Benar, ia finisher yang mematikan. Namun, bukan dalam cara ia bermain. Kapten asal Portugal itu merupakan penyerang yang luar biasa, pemain yang menunggu servis dan melakukan pekerjaannya. Namun, apakah ia dapat melakukan permainan tanpa bola, tekanan dan cocok dengan pola permainan Guardiola?,” lanjut Manchester Evening News.

Media yang bermarkas di Manchester itu pun mengulas, kenapa Cristiano Ronaldo bisa memberikan petaka bagi Manchester City? Mereka memberikan contoh kisah Cristiano Ronaldo bersama Juventus.
Sebelum Cristiano Ronaldo hadir pada musim panas 2018, Juventus mempunyai kolaborasi apik atas nama Miralem Pjanic, Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain. Kolaborasi tiga nama di atas tak hanya membuat Juventus mendominasi Liga Italia, namun juga mengantarkan si Nyonya Tua lolos ke final Liga Champions 2016-2017.
Namun, kehadiran Cristiano Ronaldo justru menurunkan performa si Nyonya Tua. Juventus gagal meraih trofi Liga Italia 2020-2021, dan tak pernah lolos ke final Liga Champions. Jangankan ke final, ke semifinal saja Juventus era Cristiano Ronaldo tak mampu melakukannya.
Hal itulah yang ditakutkan Manchester Evening News. Ditakutkan, kehadiran Cristiano Ronaldo justru merusak pola yang sudah dibangun Guardiola bersama Manchester City sejak 2016.
Menurut laporan jurnalis Italia, Fabrizio Romano, Cristiano Ronaldo, baru saja mengucapkan salam perpisahannya dengan rekan-rekannya di Juventus. Hal itu mengindikasikan Cristiano Ronaldo semakin dekat dengan Manchester City.
(Ramdani Bur)