Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Alasan Manchester City Takkan Juara Liga Inggris 2021-2022, Nomor 1 Paling Krusial

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 12 Agustus 2021 |19:30 WIB
5 Alasan Manchester City Takkan Juara Liga Inggris 2021-2022, Nomor 1 Paling Krusial
Pep Guardiola akan membawa fokus Manchester City ke Liga Champions. (Foto/Reuters)
A
A
A

MANCHESTER CITY akan memulai mempertahanan gelar Liga Inggris 2021-2022 mereka dengan melawan Tottenham Hotspur pada 15 Agustus mendatang. Ini akan menjadi pertama kalinya Pep Guardiola membawa timnya ke lapangan tanpa kehadiran striker yang berkelas.

Masalah itu sebenarnya dapat diatasi sebelum jendela transfer ditutup pada 31 Agustus. Hanya saja belum ada tanda-tanda, The Citizen mendatangkan seorang striker, karena incaran utama mereka, Harry Kane, sulit keluar karena dilarang pergi oleh Tottenham Hotspur.

Selain masalah tersebut, ada lima faktor mengapa Man City sulit juara Liga Inggris 2021-2022. Ini daftarnya menyadur Sportskeeda, Kamis (12/8/2021).

5. Tidak Ada Striker Ganas

Setelah kepergian Sergio Aguero ke Barcelona, Manchester City tak memiliki striker ganas. Memang, masih ada Gabriel Jesus, namun Guardiola, lebih senang memainkannya di sisi kiri lapangan daripada di depan.

Baca juga: 5 Penyebab PSG Sulit Juara Liga Champions 2021-2022 meski Ada Lionel Messi, Nomor 1 Paling Krusial

Foto/Reuters

Manchester City baru-baru ini memecahkan rekor transfer Liga Inggris dengan mendatangkan Jack Grealish dari Aston Villa seharga 118 juta euro. Meski begitu, lini serangan mereka tampak ompong. Salah satu buktinya 1-0 saat melawan Leicester City di Community Shield akhir pekan lalu.

Baca juga: 5 Transfer Gratis Terbaik Sepanjang Sejarah, dari Lionel Messi hingga Lewandowski

4. Awal yang Lambat

Manchester City memiliki 14 pemain yang bertugas membela negaranya di Piala Eropa 2020. Sementara Gabriel Jesus dan Ederson bermain di Copa America.

Foto/Reuters

Para pemain tersebut diberi waktu istirahat tambahan dan baru pada Senin, 16 Agustus, Guardiola akan memiliki seluruh skuadnya kecuali Aymeric Laporte, yang sedang dikarantina.

Dengan kondisi itu, sembilan pemain andalan Manchester City, akan absen. Dua di antaranya adalah Kevin De Bruyne dan Phil Foden yang cedera.

3. Rival Makin Kuat

Rival sekota, Man United telah menambah kekuatan mereka dengan mendatangkan Raphael Varane dan Jadon Sancho. Sementara itu, juara Liga Inggris 2019-20, Liverpool, ingin memulai awal yang baru setelah memperkuat pertahanan mereka.

Foto/Twitter

Virgil van Dijk, telah kembali dan mampu bermain selama 72 menit dalam pertandingan persahabatan Liverpool melawan Athletic Club. Bahkan jika Liverpool memutuskan untuk tidak mengambil risiko, mereka memiliki pertahanan yang cukup karena telah memiliki Ibrahima Konate.

Sedangkan Chelsea adalah juara Liga Champions musim lalu. Di bawah asuhan Thomas Tuchel, The Blues, berubah enjadi tim dengan strategi yang mumpuni. Apalagi Chelsea akan tambah sangar dengan mendatangkan Romelu Lukaku.

2. Fokus Manchester City di Liga Champions

Manchester City semakin dekat untuk memenangkan trofi Liga Champions pada musim lalu. Hanya saja mereka kalah dari Chelsea di partai puncak.

Foto/Reuters

Pep Guardiola telah berada di Manchester City sejak 2016 dan satu-satunya gelar yang belum diraihnya adalah trofi Liga Champions. Guardiola telah memenangkan Liga tiga kali dalam lima tahun.

Fokus musim ini untuk Manchester City adalah memenangkan Liga Champiions. Jika begitu, Man City akan mengorbankan trofi Liga Premier.

1. Pep Guardiola Lelah sebagai Pelatih

Selama berkarir sebagai pelatih, Manchester City adalah yang terlama diasuh Guardiola. Dia mulai dengan tim B Barcelona dan diberi peran manajer dengan tim senior setahun kemudian.

Dia meninggalkan peran itu empat tahun kemudian, dengan memppersembahkan tiga gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions.

Foto/Reuters

Guardiola mengambil peran sebagai pelatih di Bayern Munich setahun kemudian dan tinggal bersama mereka selama tiga tahun ke depan. Selama masa jabatannya, ia memenangkan sebanyak 82 dari 102 pertandingan yang dipimpinnya.

Meskipun pelatih asal Spanyol itu pergi tanpa memenangkan trofi Liga Champions, ia memenangkan tiga gelar Bundesliga dalam tiga tahun ia memimpin.

Di Man City, gelar kompetisi demostik telah diraih Guardiola selama mengasuh Man City. Hanya trofi Liga Champions saja yang belum pernah diraihnya bersama The Citizen. Sepertinya pelatih asal Spanyol sengaja bertahan di Man City karena satu alasan tersebut.

Mungkinkah Guardiola merasa lelah karena harus menunggu begitu lama untuk mengangkat trofi Liga Champions di Manchester City?

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement