BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Robert Alberts berasal dari Belanda. Namun, di perhelatan Piala Eropa 2020, dia justru tidak menjagokan negaranya menjadi juara.
Meski berdarah Belanda tulen, bukan berarti secara otomatis Belanda jadi tim jagoannya. Ia bahkan mengaku sudah lama tak menjagokan negaranya di perhelatan sepak bola internasional.
(Robert Alberts tak jagokan Timnas Belanda di Piala Eropa 2020)
"Tidak. Sudah sering saya tidak (menjagokan Belanda)," kata Robert di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung.
Dia sendiri tidak memantau perkembangan skuad Belanda yang bakal berlaga di Piala Eropa. Sehingga, dia mengaku bukan orang yang tepat jika ditanya soal tim Belanda.
"Saya tidak melihat skuatnya, saya tidak melihat hasil drawing turnamen ini. Jadi saya bukan orang yang tepat untuk ditanya pertanyaan ini karena saya tidak tahu. Saya hanya fokus pada tim kami (Persib) dan artinya saya tidak memantau tentang Euro," jelasnya.
Meski begitu, eks juru taktik PSM Makassar itu menyebut satu negara yang dianggap secara umum lebih baik dari negaranya. Tim mana yang dimaksud?
BACA JUGA: Kehilangan Wander Luiz, Ini Skenario yang Disiapkan Persib Bandung
"Jerman yang kerap menunjukkan mentalitas dan memainkan sepak bola yang efektif. Sedangkan Belanda sudah sangat lama diam di tempat," ungkap Robert.
Soal peluang yang menjuarai Piala Eropa 2020, dia memandang siapapun punya peluang. Tim yang banyak diunggulkan belum tentu juara. Sebaliknya, tim yang tak diunggulkan bisa memberi kejutan.
(Pelatih Persib, Robert Rene Alberts. (Foto: Laman resmi Persib)
"Jangan lupakan juga kerap ada tim yang menjadi kejutan atau tim favorit yang tidak bisa mengangkat ekspektasi yang diberikan pada mereka. Itu normal," paparnya.
Robert sendiri mengaku belum tentu menonton pertandingan timmas negaranya maupun kontestan Piala Eropa lainnya. Sebab, waktu pertandingan digelar tak ideal disaksikan dia atau pemain Persib.
Itu karena dia harus memimpin tim berlatih jelang Liga 1 2021. Apalagi, Persib Bandung kini berlatih dua kali sehari. Sedangkan jika menyaksikan pertandingan Piala Eropa 2020, waktu istirahatnya bakal terganggu.
"Kami tidak bisa menyaksikan itu. Mungkin saja bisa menyaksikan siaran ulangnya dan itu tergantung pemainnya. Jika mereka tertarik,maka silakan menyaksikan (siaran ulang) dan saya juga jika ada waktu luang saya selalu menyempatkannya," ungkapnya.
"Tapi waktu saya juga sangat terbatas. Apalagi untuk bangun jam 2-3 dini hari, lalu di pagi harinya pukul 6 harus pergi latihan, itu tentu tidak disarankan," tandas Robert.
(Ramdani Bur)