PORTO – Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, menyebut Manchester City sebagai tim terkuat di Eropa atau bahkan dunia pada saat ini. Meski begitu, dia menegaskan Chelsea siap mengalahkan tim terkuat di dunia sekalipun demi trofi Liga Champions.
Chelsea akan melawan Man City di final Liga Champions 2020-2021. Kedua tim Inggris itu akan bentrok di Stadion do Dragao, Porto, Portugal, Minggu 30 Mei 2021, dini hari WIB.

The Blues -julukan Chelsea- dan Man City punya skuad bertabur bintang. Akan tetapi, secara kualitas permainan, Man City berada di atas Chelsea.
Sistem permainan Man City sudah matang di bawah sang Pelatih, Josep Guardiola. Sementara itu, Chelsea baru saja mengubah sistem permainan setelah terjadi pergantian pelatih dari Frank Lampard ke Thomas Tuchel.
BACA JUGA: Man City vs Chelsea, Walker: Final Liga Champions seperti Permainan Catur
Tuchel tahu Chelsea bukan unggulan saat berhadapan dengan Man City. Akan tetapi, Tuchel menolak menyerah sebelum turun ke pertandingan.
BACA JUGA: Hati-Hati Chelsea! Rekor Josep Guardiola di Final Sungguh Luar Biasa
Lagipula, The Blues -julukan Chelsea- pun punya catatan bagus saat bertemu dengan Man City pada musim ini. Chelsea tiga kali bertemu dengan Man City yang berbuah dua kemenangan dan satu kekalahan. Itu menjadi modal berharga Chelsea menghadapi Man City.
“Mungkin mereka (Man City) adalah tim terkuat di Eropa dan mungkin dunia. Mereka telah membangun jarak yang besar dengan kami di liga, tetapi kami menutup jarak selama 90 menit. Di Wembley (semifinal Piala FA musim ini), kami menutup jarak lagi selama 90 menit dan itulah yang ingin kami lakukan lagi besok,” kata Tuchel, dikutip dari Mirror, Sabtu (29/5/2021).
“Kami sangat menyadari, bahwa Manchester City adalah tolok ukur dalam sepakbola, tetapi dalam sepakbola Anda dapat menutup celah dan kami menutup celah dua kali, bagaimana kami menutup celah tersebut?” tuturnya.

“Kami berani, kami berani dan kami menderita bersama dan kami memiliki keyakinan yang kuat dan kualitas yang kuat. Kami memiliki pengalaman betapa kami harus menderita,” ujar pemain asal Jerman itu.
“Selalu sulit untuk bermain melawan Man City, Bayern Munich atau Barcelona ketika Pep berada di pinggir lapangan karena dia menciptakan tim dengan kesuksesan besar dan mentalitas pemenang,” ucapnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)