4. Hariono

Selama 11 tahun Hariono sangat identik dengan Persib. Sejak awal kedatangannya saat diboyong pelatih Jaya Hartono, satu tempat di lini tengah Persib menjadi tempat permanen baginya. Pelatih pun silih berganti, tapi posisi Hariono tak terganti.
Namun, hal berbeda dilakukan Robert Alberts. Ia mendepak Hariono seusai Liga 1 2019 berakhir. Kabar akan didepaknya Hariono pun disampaikan Robert Alberts beberapa pekan sebelum kompetisi usai.
Bobotoh pun saat itu banyak yang bereaksi keras karena Hariono sudah dianggap sebagai legenda hidup Persib. Akan tetapi, Robert tak bergeming dengan keputusannya.
Di laga terakhirnya melawan PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, 22 Desember 2019, Hariono dimainkan sebagai pemain pengganti. Perpisahan manis pun diberikan Hariono. Ia turut membantu Persib meraih kemenangan 5-2.
Menariknya, ketika tim mendapatkan penalti, Hariono didaulat jadi eksekutor oleh rekan-rekannya di lapangan. Pemandangan Hariono menjadi eksekutor ini bisa dibilang tak biasa. Sebab, Hariono lebih identik sebagai pemain yang fokus bertahan dan sangat langka mencetak gol, apalagi jadi eksekutor penalti.
Boom! Bola berhasil mendarat di gawang lawan. Bobotoh pun bersorak. Sementara Hariono tanpa ekspresi menyambut gol yang dicetaknya. Tatapan matanya dingin dan seolah dibalut penuh kesedihan serta kemarahan.
Di akhir laga, upacara perpisahan dilakukan. Hariono pun diberi kesempatan untuk berbicara melalui pengeras suara. Saat itu, Hariono mengatakan ingin bermain hingga pensiun di Persib, tapi Robert Alberts tak menginginkannya ada di tim.
Dengan hati besar, Hariono hengkang dari Persib yang pernah dibawanya menjuarai ISL 2014 dan Piala Presiden 2015. Hingga kini, tak ada sosok sekelas Hariono lagi di Persib yang jauh dari kata manja, selalu ngotot, penuh totalitas, serta jadi yang terdepan membela rekan-rekannya saat menghadapi musuh.
Hariono pun memilih melanjutkan kariernya di Bali United. Namun, demi menghormati keinginan Hariono yang ingin pensiun di Persib, manajemen 'Maung Bandung' akan membuka pintu untuk mewujudkannya.
Sebagai bentuk komitmen bahwa Hariono sangat mungkin kembali, nomor punggung 24 dipensiunkan sementara. Nomor itu baru akan dipakai lagi oleh Hariono. Sedangkan bagi pemain lain, untuk sementara nomor 24 'haram' digunakan.