"Setelah pembicaraan itu dan mendengarkan betapa kuatnya penolakan atas rencana ini, kami meninjau ulang langkah awal dan memutuskan tidak ingin menjadi bagian dari liga itu," tulis surat tersebut.
"Kami sadar seharusnya menyampaikan isu ini lebih awal sebelum bergabung. Pemilik dan dewan menyadari bahwa kami seharusnya tidak melibatkan klub ini dalam rencana semacam itu. Itu keputusan yang sangat kami sesali," demikian surat itu.
Baca juga: Girang Chelsea Mundur, Tuchel Akui Sempat Terganggu dengan Liga Super Eropa
Secara bersamaan manajemen Chelsea menyatakan ingin terus berusaha membangun dialog aktif, terbuka dan transparan kepada para suporter serta berusaha membangun kepercayaan lagi, yang mungkin hilang karena polemik Liga Super Eropa.
Manajemen juga berencana memulai konsultasi bersama perwakilan kelompok suporter serta berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan mekanisme ataupun struktur baru demi mengembangkan dan menjamin keterwakilan suporter dalam kerja klub.
Baca juga:Chelsea Intip Peluang Bajak Jan Oblak dari Atletico Madrid
Mereka berharap dialog bisa dilakukan dengan cara terhormat, sembari mengungkapkan adanya serangan-serangan yang diarahkan kepada sosok-sosok di dalam manajemen selama beberapa hari terakhir di tengah polemik Liga Super Eropa.
"Tindakan antisemit, seksis, rasis dan ancaman kekerasan seharusnya tidak memiliki tempat di komunitas kita maupun dialog ini," tulis surat itu.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)