BERGAMO – Atalanta gagal meraih kemenangan dari Real Madrid meski sudah bermain di kandang pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions 2020-2021, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB. Atalanta harus rela kalah 0-1 dari Madrid karena mereka memainkan jenis permainan yang bukan jati diri klub tersebut.
Seperti yang diketahui semenjak Atalanta ditangani oleh Gian Piero Gasperini, klub tersebut dikenal sebagai tim yang memiliki filosofi bermain menyerang.
Bahkan pada musim ini saja, Atalanta menjadi menjadi tim tersubur kedua di Liga Italia dengan mencetak total 53 gol. Atalanta hanya kalah dari Inter yang sudah membukukan 57 gol di Liga Italia 2020-2021.
Baca Juga: 5 Fakta Laga Atalanta vs Real Madrid di Leg I 16 Besar Liga Champions
Dengan fakta tersebut sudah memperlihatkan bahwa Atalanta adalah tim yang bermain menyerang. Namun saat menghadapi Madrid, skuad asuhan Gasperini itu justru dipaksa bermain bertahan karena kondisi yang memang membuat mereka harus memainkan strategi tersebut.
Atalanta terpaksa bermain bertahan karena mereka kehilangan satu pemain, yakni Remo Freuler ketika laga baru memasuki menit 17. Hanya dengan bermain 10 pemain, Atalanta pada akhirnya kesulitan bermain menyerang dan terpaksa bertahan.
Gara-gara gaya bermain bertahan itu, banyak pemain Atalanta yang merasa frustrasi. Seperti Matteo Pessina dan Luis Muriel. Apalagi di babak kedua mereka harus bertahan total untuk setidaknya bisa mempertahankan skor 0-0.