"Pada 30 Oktober 2020 pagi, Onana merasa tidak enak badan. Dia ingin minum pil untuk meredakan ketidaknyamanannya. Namun, tanpa disadari, dia mengonsumsi Lasimac, obat yang telah diresepkan istrinya sebelumnya,” bunyi pernyataan soal kasus Onana.
“Kebingungan Onana mengakibatkan dia keliru meminum obat istrinya, yang pada akhirnya menyebabkan tindakan ini diambil oleh UEFA terhadap sang kiper,” lanjutnya
“Selanjutnya, badan disiplin asosiasi sepakbola telah menyatakan bahwa Onana tidak berniat melakukannya,” jelas pernyataan tersebut.
“Namun, Asosiasi Sepak Bola Eropa percaya, berdasarkan peraturan anti-doping yang berlaku, bahwa seorang atlet memiliki kewajiban setiap saat untuk memastikan tidak ada zat terlarang yang masuk ke tubuh,” tutup pernyataan tersebut.
(Ramdani Bur)