BARCELONA – Lionel Messi dilaporkan muak dengan pemberitaan yang mengaitkan dia akan pindah ke Paris Saint-Germain (PSG). Sang megabintang milik Barcelona itu dikabarkan belum menentukan masa depannya di Barcelona.
Messi sejauh ini belum mau memperpanjang kontraknya di Barcelona. Itu artinya, kontrak pemain asal Argentina itu tinggal empat bulan lagi atau akan berakhir pada Juni 2021.

Pemain berusia 33 tahun tersebut pada Agustus 2020 membuat kehebohan, khususnya bagi fan Blaugrana—julukan Barcelona. Dia menyatakan ingin berganti seragam.
Baca juga: Aturan FFP Jadi Penghadang Upaya PSG Dapatkan Lionel Messi
Baca juga: Kacau! Gaji Lionel Messi di Barcelona Bisa Beli 10 Ribu Pulau Lantigiang di Sulawesi Selatan
Namun, keputusannya urung terajdi karena Barcelona meminta klub atau Messi harus membayar biaya klausul pelepasan. Nilai pelepasan kalusus Messi sangat besar, yakni 700 juta euro atau setara Rp12 triliun.
Messi pun menyatakan bertahan di Barcelona. Hanya saja rumor kepindahannya terus berlanjut. Sebulan terakhir, PSG menjadi klub yang dirumorkan akan menjadi tempat pelabuhan Messi. Hanya sang pemain merasa kesal dengan isu tersebut.
“Dia muak dikaitkan terus dengan Paris (PSG) atau tim di mana pun," kata jurnalis Alfredo Martinez mengutip Marca, Jumat (5/2/2021).
"Dia belum membuat keputusan apa pun tentang masa depannya,” tambahnya.
Sementara itu, Pelatih Barcelona Ronald Koeman menuduh PSG berusaha meningkatkan tekanan terhadap timnya menjelang pertemuan kedua tim dalam Liga Champions bulan ini dengan membahas kemungkinan Lionel Messi bergabung dengan klub Liga Prancis itu.
Angel di Maria menjadi orang PSG berikutnya yang membayangkan pemain terbaik dunia enam kali itu hengkang ke ibu kota Prancis tersebut ketika kontraknya di Barca habis Juni mendatang, dengan "berharap" Rabu kemarin bisa bermain bersama Messi di PSG.
"Saya kira sungguh tak ada hormatnya begitu banyak orang PSG membahas Messi ketika dia masih menjadi pemain Barca," kata Koeman setelah Barca menang 5-3 melawan Granada dalam Copa del Rey.
"Mereka berusaha mempengaruhi pertandingan itu (dalam Liga Champions)," pungkasnya.
(Ramdani Bur)