Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Conte Tak Terima Inter Dianggap Menang karena Zlatan Ibrahimovic Dikartu Merah

Djanti Virantika , Jurnalis-Rabu, 27 Januari 2021 |08:07 WIB
Conte Tak Terima Inter Dianggap Menang karena Zlatan Ibrahimovic Dikartu Merah
Inter Milan vs AC Milan. (Foto: Reuters)
A
A
A

MILAN – Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, menegaskan bahwa timnya berhasil memenangkan laga kontra AC Milan bukan karena faktor Zlatan Ibrahimovic yang dikartu merah. Jika laga tetap berjalan 11 lawan 11, Conte yakin kemenangan tetap diraih Inter Milan.

Laga yang seru dan sengit memang tersaji dalam pertemuan Inter Milan vs AC Milan dalam babak perempatfinal Coppa Italia 2020-2021. Bermain di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (27/1/2021) dini hari WIB, Inter berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1.

Inter Milan vs AC Milan

Gol pertama Inter dicetak oleh Romelu Lukaku pada menit ke-71 lewat tendangan dari titik penalti. Sementara itu, gol kedua dicetak oleh Christian Eriksen pada menit ke-90+7.

BACA JUGA: Eriksen Senang Bukan Kepalang Jadi Penentu Kemenangan Inter atas Milan

Kemenangan Inter menuai reaksi beragam dari khalayak ramai. Tak jarang, ada yang menyebut bahwa Inter menang beruntung lantaran pemain andalan Milan, yakni Zlatan Ibrahimovic, diusir keluar lapangan oleh wasit di menit ke-58.

Unggul jumlah pemain dan tak adanya kehadiran pemain terkuat di tim lawan dinilai jadi faktor penentu kemenangan Inter. Tetapi, Conte menepis pandangan tersebut.

Conte menegaskan bahwa Inter tetap bisa membalikkan keadaan, sekalipun Ibrahimovic terus bermain hingga akhir pertandingan. Sebab, para penggawa Nerrazuri -julukan Inter Milan- dinilai telah bekerja begitu apik di sepanjang pertandingan.

"Kami berada di semifinal untuk tahun kedua berturut-turut. Kami berhasil di sini. Jadi, para pemain berhak mendapatkan pujian karena memiliki pendekatan yang tepat dari awal hingga akhir," ujar Conte, sebagaimana dikutip dari Football Italia, Rabu (27/1/2021).

Inter Milan vs AC Milan

“Ini adalah pertandingan yang sulit, Milan adalah tim kuat yang berada di puncak klasemen, jadi menyingkirkan mereka di perempatfinal adalah sesuatu yang membahagiakan. Milan memiliki kualitas besar juga,” lanjutnya.

“Tetapi bahkan, jika laga mempertemukan 11 lawan 11, kami tetap memiliki peluang untuk membalikkannya. Saya pikir hasilnya adil. Kami mengambil inisiatif selama ini, penjaga gawang mereka adalah Man of the Match,” tutur mantan pelatih Chelsea tersebut.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement