3. Antonio Cassano

Nama Antonio Cassano menyeruak ketika membela AS Roma di dekade awal 2000-an. Sukses bersama Roma, membuat Cassano diangkut Real Madrid pada musim panas 2006, meski saat itu ia gagal total bersama Los Blancos –julukan Madrid. Suatu waktu, Cassano mengeluarkan autobiografi dengan judul “La Dicto Tutto” yang berarti “saya akan memberitahu Anda segalanya”.
Dalam autubiografi tersebut, Cassano mengaku pernah meniduri 600 hingga 700 wanita semasa hidupnya. Eks pemain AC Milan dan Inter Milan itu juga mengatakan, melakukan hubungan badan di hari pertandingan juga meningkatkan staminanya saat mentas di lapangan.
Namun, kehidupan Antonio Cassano berubah semenjak mengenal perempuan yang kemudian menjadi istrinya, Carolina Marcialis pada 2008. Setelah dua tahun kurang lebih berpacaran, Cassano dan Carolina memutuskan menikah.
Bisa dibilang, Carolina lah yang membuat Cassano berhenti kecanduan berhubungan badan dengan banyak perempuan. Perubahan sikap itu pun mendongkrak performa Cassano.
Alhasil, pada 2010-2011 Cassano mendapatkan trofi Liga Italia pertamanya. Saat itu, Cassano membantu AC Milan juara Liga Italia 2010-2011 setelah mengandaskan perlawanan juara kompetisi yang sama dalam lima tahun sebelumnya, Inter Milan.
2. Dwight Yorke

Sama seperti George Best, Dwight Yorke juga bersinar bersama Manchester United. Berduet dengan Andy Cole di lini depan, ia membantu Man United meraih treble winner pada 1998-1999.
Kolaborasinya dengan Andy Cole di lini depan Man United menghadirkan berbagai trofi. Selama empat tahun (1998-2002) membela Man United, Yorke menghadirkan enam trofi bagi publik Stadion Old Trafford.
Namun, di balik prestasi di dalam lapangan, Yorke diketahui beberapa kali terlibat skandal seks. Ketika membela Aston Villa pada medio 1990-an, Yorke mengaku pernah mengencani empat wanita sekaligus dalam satu hari! Kemudian pada awal 2000-an, Yorke dan kiper Man United, Mark Bosnich, diketahui menyewa tiga perempuan penghibur dan sialnya, video mereka tersebar ke media.