Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benzema Dipanggil Pengadilan atas Dugaan Pemerasan Terkait Video Seks

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Jum'at, 08 Januari 2021 |05:36 WIB
Benzema Dipanggil Pengadilan atas Dugaan Pemerasan Terkait Video Seks
Karim Benzema dipanggil pengadilan (Foto: Reuters/Sergio Perez)
A
A
A

MADRID – Penyerang Real Madrid, Karim Benzema, tengah dihadapkan pada kasus dugaan pemerasan terhadap koleganya, Mathieu Valbuena. Ia diduga berusaha memanfaatkan skandal bocornya rekaman video seks yang melibatkan pesepakbola asal Prancis tersebut.

Sekadar informasi, Tim Nasional (Timnas) Prancis pernah digoyang skandal video seks yang melibatkan Mathieu Valbuena pada 2015. Akibat dari skandal itu, Valbuena dan Karim Benzema, yang namanya ikut terseret, dilarang membela Les Bleus asuhan Didier Deschamps.

Kini, kasus itu kembali mengemuka setelah pengadilan di Versailles berencana memanggil Karim Benzema. Pemain berusia 33 tahun itu akan dimintai keterangan dalam sebuah persidangan yang jadwalnya akan ditentukan kemudian.

Baca juga: Zidane Bicara soal Penampilan Karim Benzema di Laga Madrid vs Celta Vigo

Karim Benzema (Foto: La Liga)

Eks striker Olympique Lyon itu sempat menawari bantuan kepada Mathieu Valbuena ketika video sudah menyebar luas. Namun, Karim Benzema diduga meminta bayaran uang tunai. Menurut pihak berwajib, tawaran itu termasuk dalam tindak kriminal pemerasan.

Karena hal itu, Benzema sempat merasakan dinginnya penjara selama semalam pada November 2015. Ketika kasus dikira sudah selesai, ternyata pihak Mathieu Valbuena masih mempermasalahkan hal tersebut. Pengacara Karim Benzema, Sylvain Cormier, lantas angkat bicara.

“Keputusan untuk kembali menyidang Benzema sungguh absurd dan contoh sebuah kekejaman yang tidak adil. Tidak ada alasan untuk menyalahkan Benzema dalam kasus ini,” tegas sang pengacara, dilansir dari Goal, Jumat (8/1/2021).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement