JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menanggapi penundaan Piala Dunia U-20 di Indonesia yang semula berlangsung pada tahun ini. Namun dengan pertimbangan adanya Covid-19, Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) akhirnya menggeser ajang dua tahunan tersebut ke 2023.
Terkait penundaan tersebut, Zainudin memastikan bahwa berbagai persiapan yang dilakukan akan tetap sama. Secara infrastruktur, ia mengatakan bahwa beberapa pihak terkait akan tetap menjalankan proses perbaikan dan pembangunan sesuai jadwal.
“Khusus untuk (Timnas) U-20, sebagaimana diketahui itu akan ditunda ke 2023, tetapi persiapannya terutama infrastruktur tetap jalan sesuai dengan jadwal yang dikerjakan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Itu tetap jalan, tidak ada masalah, tidak ada penghentian,” ungkap Zainudin, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Ada pun enam stadion yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20 terbagi ke dalam enam provinsi yang berbeda. Stadion tersebut adala Gelora Bung Karno (Jakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Si Jalak Harupat (Soreang), Gelora Sriwijaya (Palembang), Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), dan Manahan (Solo).
Baca juga Piala Dunia U-20 2021 Ditunda, Renovasi dan Penataan Stadion I Wayan Dipta Tetap Dilakukan
Sementara itu, terkait persiapan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Zainudin masih menunggu laporan dari PSSI. Akan tetapi, ia tetap meyakini bahwa persiapan panjang akan dilakukan PSSI untuk memiliki skuad terbaik di Piala Dunia U-20 pada 2023.
Sayangnya, persiapan ulang akan dilakukan kembali mengingat skuad Timnas Indonesia U-19 pada saat ini tidak akan bisa tampil pada 2023. Karena itu, adanya skuad baru akan menjadi perhatian besar dalam mempersiapkan skuad Timnas Indonesia.