MILAN – Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, merasa kesal dengan pandangan negatif publik setelah timnya takluk dari Real Madrid pada matchday keempat Grup B Liga Champions 2020-2021. Ia merasa bahwa Inter tetaplah tim bagus dan masih memiliki peluang untuk lolos ke babak 16 besar.
Pada laga yang berlangsung akhir pekan lalu tersebut, Inter memang menuai kekalahan di kandang sendiri dari Madrid dengan skor 0-2. Kekalahan tersebut terasa memalukan karena untuk kedua kalinya Inter takluk dari wakil Spanyol tersebut.

Namun, Conte pun mencoba membela diri bahwa laga kedua kontra Madrid berjalan sangat sulit. Apalagi skuadnya harus bermain dengan 10 pemain ketika Arturo Vidal diusir dari lapangna pada menit pada menit ke-33.
“Banyak penilaian negatif yang diberikan seusai laga melawan Real Madrid. Saya mendengar banyak orang membicarakan pertandingan yang didominasi oleh tim asal Spanyol,” ungkap Conte, mengutip dari laman resmi Inter, Selasa (1/12/2020).
Baca juga Meski Peluangnya Tipis, Inter Milan Masih Yakin Lolos
“Namun, ada beberapa yang lupa bahwa kami harus bermain dengan sepuluh pemain setelah 30 menit dan mendapat hukuman penalti pada awal laga,” tambahnya.
“Saya menantang setiap orang untuk dapat membalikkan keadaan melawan Real dengan kehilangan satu pemain selama lebih dari satu jam,” lanjutnya.
“Benar bahwa situasi ini tercipta karena apa yang kami lakukan, sehingga kami harus bekerja keras dan meningkatkan diri sehingga hal itu tidak terjadi lagi,” sambungnya.
Pada matchday kelima Grup B, Inter akan bertamu ke markas Borussia Monchengladbach. Laga tersebut akan dimainkan Stadion im Borussia-Park, Rabu 2 Desember 2020 dini hari WIB.
Inter pun wajib memenangi laga tersebut jika masih ingin menjaga asa untuk lolos ke babak 16 besar. Namun, Conte juga menyadari bahwa laga tersebut akan sulit mengingat pada pertemuan pertema, kedua tim bermain imbang 2-2.
“Pertandingan berikutnya kami akan melawan tim bagus yang tampil dengan sangat baik di Liga Champions. Kami harus memberikan segalanya dan meninggalkan lapangan tanpa rasa penyesalan,” pungkasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)