5 Penyebab Pochettino Segera Tangani Manchester United
NAMA Mauricio Pochettino santer dikaitkan dengan Manchester United dalam beberapa hari terakhir. Menurut laporan media-media Inggris seperti Daily Mail dan The Sun, Pochettino calon terkuat menjadi pelatih Manchester United selanjutnya.
Kecakapan Pochettino dalam melatih dinilai cocok bagi Man United yang dalam waktu dekat diprediksi akan memecat sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer. Lantas, apa saja yang membuat Pochettino layak menangani Man United?
Berikut 5 penyebab Pochettino tangani Manchester United:
5. Jago Bikin Pertahanan Rapat
Pertahanan merupakan titik lemah Man United musim ini. Dari tiga laga awal Liga Inggris 2020-2021, Man United kemasukan 11 kali! Jumlah itu merupakan kedua terburuk di Liga Inggris 2020-2021. Mereka hanya unggul dari West Bromwich Albion (WBA) yang kebobolan 13 kali. Hanya saja, The Baggies –julukan WBA– sudah memainkan empat laga musim ini.
Bukan tak mungkin jika Man United telah melakoni empat pertandingan musim ini, gawang David de Gea kemasukan lebih banyak. Namun, masalah di atas diprediksi dapat diatasi Pochettino. Sewaktu menangani Tottenham Hotspur, Pochettino membuat pertahanan The Lilywhites –julukan Tottenham– sulit ditembus.
Bahkan pada Liga Inggris 2016-2017, gawang Tottenham hanya kemasukan 26 kali! Pencapaian itu membuat Tottenham keluar sebagai tim dengan kebobolan paling sedikit di Liga Inggris 2016-2017.
4. Sering Orbitkan Pemain Muda
(Harry Kane, salah satu pemain yang diobitkan Pochettino)
Pochettino merupakan pelatih yang piawai mengorbitkan pemain-pemain muda untuk menjadi pesepakbola berkelas. Contohnya sewaktu menangani Tottenham dari 2014-2019, ada sejumlah pemain yang diorbitkan Pochettino, contohnya Harry Kane dan Dele Alli.
BACA JUGA: Solskjaer Dipecat, Man United Harus Tunjuk Pochettino Sekarang!
Saat ini, Kane dan Alli tak hanya jadi andalan Tottenham, namun juga Timnas Inggris. Pochettino berpeluang melakukan hal yang sama kepada Man United. Sebab, di skuad Man United saat ini banyak pemain muda bertalenta seperti Mason Grenwood dan dua pemain muda yang baru direkrut, yakni Facundo Pallestri dan Amad Traore.
3. Gaya Permainan Menyerang
(Bruno Fernandes akan cocok dengan pola racikan Pochettino)
Menggunakan formasi andalan 4-2-3-1, Pochettino dikenal sebagai pelatih penganut gaya permainan menyerang. Terbukti ketika menangani Tottenham Hotspur pada 2016-2017, Pochettino mengantarkan The Lilywhites keluar sebagai tim tertajam di Liga Inggris musim tersebut, tepatnya dengan koleksi 86 gol.
Pola permainan menyerang juga bisa diterapkan Pochettino bersama Manchester United. Sebab, Man United saat ini dibela pemain-pemain tajam seperti Bruno Fernandes, Anthony Martial, Marcus Rashford hingga pemain baru Edinson Cavani.
2. Banyak Pemain Latin
(Cavani bisa jadi andalan Pochettino)
Pochettino dikenal gemar mengandalkan pemain-pemain latin. Ketika menangani Tottenham, sejumlah pemain asal Amerika Selatan yang menjadi andalan Pochettino adalah Erik Lamela, Lucas Moura, Davinson Sanchez dan banyak lagi.
Kegemaran itu bisa dilanjutkan Pochettino bersama Man United. Sebab, Man United saat ini memilki banyak pemain asal Amerika Selatan seperti Sergio Romero (Argentina), Marcos Rojo (Argentina), Fred (Brasil), Alex Telles, Edinson Cavani (Uruguay) dan Facundo Pallestri (Uruguay).
1. Menggila jika Diberi Dana Transfer Melimpah
Pochettino pernah membuat hal gila pada musim 2018-2019. Pada bursa transfer musim panas 2018, manajemen Tottenham sama sekali tidak memberikan dana untuk belanja pemain kepada Pochettino karena tidak lagi uang, imbas pembanguan Stadion Tottenham Hotspur.
Namun, Pochettino membuat pencapaian luar biasa. Eks pelatih Southampton itu mengantarkan Harry Kane dan kawan-kawan lolos ke final Liga Champions 2018-2019! Bayangkan jika Pochettino diberikan dana belanja pada musim panas 2018, bukan tak mungkin gelar juara Liga Champions disabet Tottenham.
Karena itu, dengan menangani Man United, Pochettino bisa bebas berkreasi. Sebab di setiap bursa transfer musim panas, Pochettino mendapatkan dana untuk belanja pemain sekira 150 juta pounds (Rp2,87 triliun)
(Fetra Hariandja)
