BARCELONA – Ronald Koeman belum resmi ditunjuk sebagai pelatih Barcelona, namun sudah ramai nama calon asisten pria 57 tahun tersebut. Alfred Schreuder yang musim lalu menangani TSG 1899 Hoffenheim, akan diangkat sebagai asisten Koeman di Barcelona.
Alfred Schreuder bukanlah pelatih kacangan. Musim lalu dengan skuad seadanya, ia membawa Hoffenheim finis di posisi enam Liga Jerman 2019-2020, sekaligus lolos ke Liga Eropa 2020-2021.
Hanya saja karena perbedaan visi, Alfred Schreuder dan manajemen Hoffenheim sepakat berpisah. Alhasil, Alfred Schreuder saat ini berstatus tanpa klub dan siap menjadi asisten Koeman.

(Julian Nagelsmann sempat berkolaborasi dengan Alfred Schreuder)
Sebelum menangani Hoffenheim, Alfred Schreuder sempat menjadi asisten pelatih di klub asal Jerman tersebut. Alfred Schreuder sempat membantu Julian Nageslsmann dari Februari 2016 hingga musim 2018-2019.
Julian Nageslmann sedang menjadi perhatian musim ini. Baru berusia 33 tahun, ia membawa tim yang baru diasuhnya musim ini, RB Leipzig, lolos ke semifinal Liga Champions 2019-2020.
BACA JUGA: Di Bawah Arahan Koeman, Coutinho Gantikan Peran Messi?
Setelah menjadi asisten Nagelsmann, Alfred Schreuder sempat satu musim menjadi tangan kanan pelatih Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag. Kombinasi Alfred Schreuder dan Erik Ten Hag benar-benar luas biasa kala itu.
Di sepanjang 2018-2019, Die Amsterdammers –julukan Ajax– tercatat memenangkan tiga trofi, yakni Liga Belanda, Piala Belanda dan Johan Cruyff Shield. Tidak hanya berjaya di kompetisi domestik, Ajax yang kala itu masih diperkuat Frenkie de Jong dan Matthijs de Ligt juga lolos ke semifinal Liga Champions 2018-2019!

(Alfred Schreuder (kanan) saat memberi masukan ke Ten Hag)
Bahkan, Ajax hampir lolos ke final jika tidak lengah. Saat itu setelah menang 1-0 di kandang Tottenham Hotspur pada leg I, Ajax unggul 2-0 lebih dulu saat gantian menjamu The Lilywhites di pertemuan kedua.
Apes bagi Ajax, Tottenham mencetak tiga gol jelang pertandingan berakhir. Alhasil, Ajax kalah 2-3. Meski agregat sama kuat 3-3, Tottenham lolos ke final karena unggul agresivitas gol tandang.
Melihat kesuksesan di atas, Alfred Schreuder bukan tak mungkin dapat mengulangi pencapaian yang lebih baik lagi bareng Koeman di Barcelona. Kemungkinan besar, keduanya akan menerapkan pola 4-2-3-1 di Barcelona.
(Fetra Hariandja)