Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ancelotti Sebut Juventus Terobsesi dengan Liga Champions

Hendry Kurniawan , Jurnalis-Rabu, 05 Agustus 2020 |06:56 WIB
Ancelotti Sebut Juventus Terobsesi dengan Liga Champions
Pemain Juventus selebrasi (Foto: Media Juventus)
A
A
A

LIVERPOOL – Manajer Everton, Carlo Ancelotti, menilai Juventus merupakan klub yang sangat terobsesi untuk bisa menjuarai Liga Champions. Ancelotti tak memandang itu sebagai hal yang buruk. Sebab, sebuah obsesi dinilainya bisa menjadi motivasi yang hebat.

Ancelotti pun maklum jika Juve sangat ingin menjuarai Liga Champios. Sebab, terakhir kali klub berjuluk Bianconeri itu menjadi kampiun Liga Champions adalah pada musim kompetisi 1995-1996.

Setelah itu, Juve sebenarnya sebanyak lima kali menembus partai final Liga Champions. Akan tetapi, Bianconeri selalu mendera kekalahan, sehingga gagal membawa pulang trofi si Kuping Lebar.

Baca juga: Dybala Jadi Pemain Terbaik Liga Italia 2019-2020, Ronaldo Tersingkir

Juventus

Di kancah Liga Italia, Juve tercatat selalu meraih gelar juara dalam sembilan musim terakhir. Namun, karena mereka kerap gagal di pentas Liga Champions, hal itulah yang kemudian membuat Bianconeri semakin terobsesi.

Melihat kondisi Juve sekarang, Ancelotti menilai Bianconeri sebenarnya memiliki potensi untuk melaju hingga partai final. Apalagi, skuad Juve juga diisi oleh banyak pemain top seperti Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.

Kendati demikian, Ancelotti juga tak memungkiri bahwa untuk bisa menjadi juara Liga Champions dibutuhkan pula keberuntungan. Maka dari itu, menurutnya tim mana pun tak perlu berkecil hati jika merak pada akhirnya kalah di partai puncak.

“Ini obsesi, tetapi juga motivasi yang sangat kuat. Keduanya terhubung. Klub melihat Liga Champions sebagai investasi, bukan hanya secara emosional. Saya pikir saat Anda mencapai final, Anda sudah melakukan yang terbaik. Sisanya ada di tangan Tuhan," terang Ancelotti, menyadur dari Football Italia, Rabu (5/8/2020).

Karena adanya pandemi Virus Corona (Covid-19) dan penangguhan kompetisi, maka penyelenggaraan Liga Champions 2019-2020 pun mengalami perubahan format. Hal ini dimaksudkan untuk mempersingkat dan mengefektifkan waktu penyelenggaraan supaya bisa selesai sebelum September 2020.

Selama ini, pertandingan babak perempatfinal dan semifinal dimainkan dalam dua leg. Akan tetapi, karena situasi saat ini sedang tidak kondusif, maka laga perempatfinal dan semifinal hanya akan dihelat satu kali saja. Menurut Ancelotti hal ini akan membuat kompetisi menjadi lebih sulit diprediksi.

“Babak perempatfinal yang tidak dapat diprediksi bisa menjadi keuntungan. Pertandingan ditentukan dengan satu pertandingan, banyak final, bukan hanya satu,” ujar pelatih yang telah memenangkan tiga trofi Liga Champions itu.

(Mochamad Rezhatama Herdanu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement