BARCELONA – Barcelona harus menelan luka lantaran gagal meraih gelar juara Liga Spanyol 2019-2020. Menurut mantan penggawa mereka, Albert Ferrer, hal ini terjadi lantaran Blaugrana tidak memiliki kedalaman skuad yang cukup dalam.
Sebelum terjadinya penangguhan kompetisi akibat pandemi Virus Corona (Covid-19), Barca sebenarnya memuncaki klasemen Liga Spanyol 2019-2020. Mereka memiliki keunggulan dua poin atas Real Madrid yang menempati posisi kedua.
Kendati demikian, setelah kompetisi digulirkan kembali pada Juni 2020, Barca menampilkan performa yang tidak konsisten. Lionel Messi dan kawan-kawan hanya bisa bermain imbang saat menghadapi Sevilla, Celta Vigo, dan Atletico Madrid.
Baca juga: Barcelona Tidak Akan Pecat Setien pada Akhir Musim Ini

Pada akhirnya, hal itu dimanfaatkan oleh Los Blancos untuk mengudeta Barca dari posisi puncak. Hal ini dapat terjadi lantaran Madrid selalu memetik kemenangan semenjak restart. Kecuali pada jornada terakhir di mana mereka bermain imbang 2-2 kontra Leganes.
Melihat situasi ini, Ferrer menilai Pelatih Barca, Quique Setien, sebenarnya kesulitan untuk bisa melakukan rotasi pemain lantaran skuad mereka tipis. Sebagaimana diketahui, semenjak restart, jadwal pertandingan menjadi lebih padat dan para pemain hanya memiliki sedikit waktu untuk beristirahat.
Pada akhirnya, Barca beberapa kali menurunkan para pemain muda mereka. Itulah mengapa Ferrer cukup memaklumi jika Blaugrana tak bisa mendapatkan hasil maksimal.