“Orangtua sebenarnya selalu mendukung karier sepakbola saya, namun sempat terkendala materi. Jadi, orangtua saya saat itu meminta saya main bola di kampung-kampung. Hanya saja, saya ngotot untuk terus bertahan di SSB meski kendalanya banyak, mulai dari uang bulanan, sepatu, kendaraan buat latihan karena tidak ada yang mengantarkan,” kata Evan Dimas di kanal YouTube Garuda Nusantara.
Kendala lain yang dimiliki Evan Dimas adalah sepatu pertandingan. Saat itu, Evan Dimas membeli sepatu yang ternyata berukuran lebih besar ketimbang kakinya. Alhasil, gelandang yang membantu Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 itu menaruh kain tambahan di sepatunya agar muat di kakinya.
Meski begitu, perjuangan keras Evan Dimas membuahkan hasil. Berkat kerja kerasnya, karier sepakbolanya meningkat dan derajat keluarganya pun terangkat.
(Fetra Hariandja)